Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Menteri Baru di Hari Rabu dan Koalisi Gemuk Jokowi

Kompas.com - 28/04/2021, 07:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KABARNYA, Rabu pada pekan lalu akan ada pengumuman tentang perombakan kabinet Jokowi namun batal. Meski begitu, sejumlah nama terus dipanggil ke Istana. Beberapa nama bocor ke media. Beberapa lainnya tak terlihat di permukaan.

Apakah ini sekadar penggantian menteri atau ada kepentingan hiruk-pikuk politik jelang Pemilu 2024?

Setidaknya ada tiga nama yang diketahui dipanggil ke Istana Presiden di Bogor, Jawa Barat: Muhammad Rapsel Ali, Witjaksono, dan Bima Arya.

Baca juga: Reshuffle Rabu, Jokowi Dikabarkan Akan Lantik 2 Menteri dan 1 Kepala Lembaga

Ada satu nama lain yang dipanggil tapi tak tak pernah muncul ke permukaan, yaitu Rektor Institut Pertanian Bogor Prof Arief Satria.

Sosok 4 nama yang dipanggil Jokowi

Muhammad Rapsel Ali adalah suami dari Siti Nur Azizah, Putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Rapsel adalah politisi Partai Nasdem. Ia tak menampik saat dikonfirmasi soal pertemuannya dengan Presiden Jokowi.

Witjaksono merupakan tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU). Ia juga pengusaha di bidang perikanan dan Ketua Serikat Nelayan NU. Jumat (23/4/2020), dikutip dari NU Online, nama Witjaksono dicabut dari kepengurusan organisasi Serikat Nelayan NU.

Berikut isi surat pencabutan tersebut:
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencabut dan membatalkan Surat Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor 523/A.II.04.d/06/2020, tanggal 27 Syawal 1441 H /19 Juni 2020 M, tentang Pengesahan Pimpinan Pusat Serikat Nelayan Nahdlatul UIama, masa khidmah 2020-2020.

Baca juga: Politisi PDI-P Sebut Jokowi Sedang Menunggu Hari Baik untuk Reshuffle Kabinet

Diketahui SK tersebut menetapkan Witjaksono sebagai Ketua Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama.

Nama terakhir adalah Bima Arya, Wali Kota Bogor, Jawa Barat. Bima dipanggil Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Wali Kota Bogor.

Saya menanyakan langsung kepadanya soal pemanggilan ini. Apakah terkait dengan bursa menteri yang tengah hangat dibahas? Bima menampik.

"Enggak ada bicara soal reshuffle atau pos menteri. Yang ada bicara soal penanganan Covid di Bogor dan pembangunan trem," tutur Bima.

Saya mencoba mengejar Bima. Kok, dalam waktu dekat dua kali bertemu Jokowi.

"Kan baru ketemu dua pekan sebelumnya (19 Maret 2021), tiba - tiba ketemu lagi. Rasanya ada hal khusus bertemu dalam waktu dekat?"

Bima Arya tertawa dan kembali mengatakan tidak membicarakan soal pos menteri.

Baca juga: Bima Arya: Menjadi Menteri Tidak Boleh Jadi Cita-cita

Ada nama - nama lain juga yang sempat ramai dibicarakan, di antaranya adalah Abdul Mu'ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Bahlil Lahadalia kepala Badan Koordinasi & Penanaman Modal (BKPM), Asman Abnur, dan Eddy Soeparno, keduanya adalah Politisi PAN.

Kabinet gemuk

Pengumuman reshuffle kabinet hampir selalu diumumkan jokowi pada Rabu (Pon atau Pahing). Tampaknya, pengumuman yang sama di hari yang sama akan terulang lagi.

Kalaulah belum diumumkan, sepertinya karena masih ada pertimbangan-pertimbangan lain yang belum selesai digodok. Bukan semata soal kinerja, tapi juga soal peta politik dan kekuatan Pilpres 2024.

PAN pernah masuk dalam Kabinet Jokowi pada periode pertama lalu, meski akhirnya dicopot. Siapa pun kala itu pasti mengaitkan dengan suara sejumlah Politisi PAN yang kerap berseberangan dengan pemerintahan Jokowi.

Kini PAN hampir pasti kembali masuk dalam kabinet. Koalisi gemuk pemerintahan Jokowi hanya akan menyisakan dua partai di luar pemerintahan alias oposisi: Demokrat dan PKS.

Apakah koalisi gemuk ini efektif bagi kelancaran jalannya pemerintahah? Tidak juga. Dulu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah membentuk Sekretariat Gabungan (Setgab) sebagai induk koalisi politik kala itu. Tapi toh tetap saja dinilai tidak efektif. Langkah pemerintah kerap dijegal di parlemen.

Namun, di era Jokowi koalisi gemuk ini nampaknya berbeda dengan era SBY. Beberapa waktu lalu dua revisi UU yang secara keras ditolak publik, yaitu UU KPK dan Cipta Kerja, disahkan mulus di parlemen.

Di luar soal koalisi gemuk, ada pertanyaan yang mengemuka, apakah anggota kabinet yang “nakal” serta merta diganti? Kalau belum lama bekerja harus diganti, kapan yang bersangkutan bisa mengenali, bekerja, dan membuat prestasi bagi lembaga kementeriannya?

Mari kita cermati bersama. Selain “keselamatan”, kesejahteraan rakyat menjadi hal yang juga utama sepanjang masa.

Saya Aiman Witjaksono...

Salam!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Nasional
Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Nasional
Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Juga Dilaporkan Korban ke Puspom TNI

Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Juga Dilaporkan Korban ke Puspom TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com