KABARNYA, Rabu pada pekan lalu akan ada pengumuman tentang perombakan kabinet Jokowi namun batal. Meski begitu, sejumlah nama terus dipanggil ke Istana. Beberapa nama bocor ke media. Beberapa lainnya tak terlihat di permukaan.
Apakah ini sekadar penggantian menteri atau ada kepentingan hiruk-pikuk politik jelang Pemilu 2024?
Setidaknya ada tiga nama yang diketahui dipanggil ke Istana Presiden di Bogor, Jawa Barat: Muhammad Rapsel Ali, Witjaksono, dan Bima Arya.
Baca juga: Reshuffle Rabu, Jokowi Dikabarkan Akan Lantik 2 Menteri dan 1 Kepala Lembaga
Ada satu nama lain yang dipanggil tapi tak tak pernah muncul ke permukaan, yaitu Rektor Institut Pertanian Bogor Prof Arief Satria.
Muhammad Rapsel Ali adalah suami dari Siti Nur Azizah, Putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Rapsel adalah politisi Partai Nasdem. Ia tak menampik saat dikonfirmasi soal pertemuannya dengan Presiden Jokowi.
Witjaksono merupakan tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU). Ia juga pengusaha di bidang perikanan dan Ketua Serikat Nelayan NU. Jumat (23/4/2020), dikutip dari NU Online, nama Witjaksono dicabut dari kepengurusan organisasi Serikat Nelayan NU.
Berikut isi surat pencabutan tersebut:
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencabut dan membatalkan Surat Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor 523/A.II.04.d/06/2020, tanggal 27 Syawal 1441 H /19 Juni 2020 M, tentang Pengesahan Pimpinan Pusat Serikat Nelayan Nahdlatul UIama, masa khidmah 2020-2020.
Baca juga: Politisi PDI-P Sebut Jokowi Sedang Menunggu Hari Baik untuk Reshuffle Kabinet
Diketahui SK tersebut menetapkan Witjaksono sebagai Ketua Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama.
Nama terakhir adalah Bima Arya, Wali Kota Bogor, Jawa Barat. Bima dipanggil Jokowi dalam kapasitasnya sebagai Wali Kota Bogor.
Saya menanyakan langsung kepadanya soal pemanggilan ini. Apakah terkait dengan bursa menteri yang tengah hangat dibahas? Bima menampik.
"Enggak ada bicara soal reshuffle atau pos menteri. Yang ada bicara soal penanganan Covid di Bogor dan pembangunan trem," tutur Bima.
Saya mencoba mengejar Bima. Kok, dalam waktu dekat dua kali bertemu Jokowi.
"Kan baru ketemu dua pekan sebelumnya (19 Maret 2021), tiba - tiba ketemu lagi. Rasanya ada hal khusus bertemu dalam waktu dekat?"
Bima Arya tertawa dan kembali mengatakan tidak membicarakan soal pos menteri.
Baca juga: Bima Arya: Menjadi Menteri Tidak Boleh Jadi Cita-cita
Ada nama - nama lain juga yang sempat ramai dibicarakan, di antaranya adalah Abdul Mu'ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Bahlil Lahadalia kepala Badan Koordinasi & Penanaman Modal (BKPM), Asman Abnur, dan Eddy Soeparno, keduanya adalah Politisi PAN.