JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan bahwa pemerintah melarang mudik Lebaran selama 6-17 Mei 2021.
Ia meminta masyarakat mematuhi aturan tersebut dan menahan diri untuk pulang ke kampung halaman.
"Untuk masyarakat mohon ditunda sejenak keegoan kita, rasa kasih sayang kita tidak hanya dapat ditunjukkan dengan menemui sanak saudara maupun keluarga yang tidak sedikit diantaranya berusia lanjut secara fisik," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/4/2021).
Baca juga: Cegah Warga Mudik, Dishub DKI: Kami Sekat Sampai ke Jalan Tikus
Wiku menyebut, mudik akan meningkatkan risiko penularan virus corona, apalagi terhadap kalangan lansia.
Ia mengingatkan bahwa lansia merupakan kelompok rentan yang menjadi kontributor kematian terbesar kasus Covid-19.
Alih-alih pulang kampung, Wiku menyarankan masyarakat untuk bersilaturahmi virtual di Lebaran tahun ini.
"Kita tetap dapat bersilaturahmi, saling meminta maaf, dan bercengkerama secara virtual dan hal tersebut tidak akan berkurang esensinya sedikitpun tanpa interaksi fisik yang berpotensi memperluas penularan Covid-19," ujar dia.
Baca juga: Kota Bekasi Catat 154 Kasus Baru Covid-19, Totalnya Jadi 42.277
Wiku mengungkap, survei Kementerian Perhubungan RI menemukan bahwa 7 persen masyarakat tetap ingin mudik meski pemerintah telah menyatakan pelarangan.
Ia mengajak masyarakat untuk menurunkan persentase tersebut dengan mengikuti kebijakan pemerintah untuk tidak mudik Lebaran.
"Mari rayakan sucinya bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri secara aman dan bertekad untuk segera mampu bertemu langsung pada Ramadhan atau Idul Fitri tahun depan dengan mempercepat pengendalian Covid-19 dari sekarang," kata Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.