Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Metode yang Akan Digunakan TNI AL untuk Evakuasi KRI Nanggala-402

Kompas.com - 27/04/2021, 14:41 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI AL memastikan akan melanjutkan proses evakuasi KRI Nanggala-402 yang telah dinyatakan tenggelam di perairan utara Bali.

Kendati demikian proses evakuasi badan kapal selam buatan Jerman itu tak mudah lantaran berada di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut. Badan KRI Nanggala-402 juga terbelah menjadi tiga bagian.

Asisten Perencanaan dan Anggaran Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda Muhammad Ali mengatakan rencana evakuasi KRI Nanggala-402 tengah disiapkan secara matang.

Baca juga: TNI AL Bantah Dugaan KRI Nanggala-402 Kelebihan Kapasitas dan Muatan

Ia mengatakan terdapat sejumlah metode yang bisa digunakan untuk mengangkat badan KRI Nanggala-402.

Di antaranya yakni dengan mengaitkan badan kapal selam lalu diangkat ke permukaan laut secara perlahan dengan menggunakan mesin pengangkat maupun balon udara.

Namun, ia menekankan, metode-metode yang akan digunakan sangat bergantung pada kedalaman laut tempat kapal selam tersebut berada.

"Ini juga sangat mempengaruhi faktor tingkat kesulitan dari pengangkatan kapal tersebut," ujar Ali.

Selain soal kedalaman, kondisi kapal yang sudah terbelah menjadi tiga bagian juga berpengaruh pada upaya mengangkat kapal.

Baca juga: TNI AL: Batas Waktu Kelayakan KRI Nanggala-402 Berakhir September 2022

 

"Kalau sudah hancur agak sulit mungkin untuk mengangkat, mungkin angkatnya seperti Kursk (kapal selam Rusia) itu, dia dirusak sekalian tapi dia bisa terangkat sebagian besar," kata dia.

Ia menambahkan, upaya mengangkat kapal selam dari bawah laut juga membutuhkan kerja sama dengan negara-negara lain, berkaca dari upaya Rusia saat mengangkat kapal selam Kursk yang tenggelam pada 2000 lalu.

 

Adapun sejumlah kapal bantuan dari negara lain telah tiba dan turut membantu proses pencarian KRI Nanggala-402. Salah satunya yakni MV Swift Rescue milik Angkatan Laut Singapura.

"Jadi selain dengan asetnya sendiri, dibantu oleh aset dari luar, itu negara sekelas Rusia yang sudah membuat kapal selam dan mengoperasikan kapal selam," ujar Ali.

Adapun KRI Nanggala-402 pertama kali diketahui hilang kontak pada Rabu (21/4/2021).

Pada Minggu (25/4/2021), KRI Nanggala-402 dinyatakan berstatus subsunk (tenggelam).

Hingga kini, tim SAR masih terus berusaha untuk mengangkat bangkai kapal ke permukaan. Rencananya, 53 jenazah personel KRI Nanggala-402 akan dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Ardito Ramadhan | Editor: Bayu Galih) 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com