Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Soal Tenggelamnya KRI Nanggala-402, Pengamat Militer Dukung Prabowo Evaluasi Alutsista

Kompas.com - 27/04/2021, 07:15 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Meski sudah berusia beberapa dekade, namun KRI Nanggala-402 selama ini terus bertugas dengan baik menyelami laut Indonesia demi menjaga kedaulatan.

Kapal selam kedua milik Indonesia itu dipesan dari pabrikan Howaldtswerke pada 1977 dan mulai bertugas pada 1981.

Proses evakuasi pengangkatan KRI Nanggala sendiri sedang direncanakan guna kepentingan investigasi. Dalam proses investigasi, semua pihak diminta untuk tidak saling menyalahkan.

Baca juga: KSAL Tegaskan Tenggelamnya KRI Nanggala-402 Bukan Human Error

Bukan kesalahan prajurit ataupun pelanggaran prosedur

Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono meyakini, tidak ada kesalahan prajurit atau pelanggaran prosedur dalam penyelaman terakhir KRI Nanggala-402.

Berdasarkan temuan dan data awal, ia menegaskan, semuanya berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Dari kemarin awal saya sampaikan bahwa kapal ini tidak human error. Bukan human error karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang betul," kata Yudo dalam konferensi pers di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Ngurah Rai, Bali, Minggu (25/4/2021).

Menurutnya, semua isyarat yang diberikan KRI Nanggala-402 sebelum penyelaman sudah melalui prosedur yang benar. Bahkan, lampu masih menyala sebelum kapal akhirnya menyelam.

Baca juga: TNI Yakin Penyebab KRI Nanggala-402 Tenggelam karena Faktor Alam, Bukan Human Error

"Saat menyelam juga diketahui lampu masih menyala semua, artinya tidak blackout. Saat menyelam langsung hilang," ucap Yudo.

Meski demikian, ia mengaku, masih diperlukan investigasi lebih mendalam terkait penyebab KRI Nanggala-402 tenggelam di dasar laut.

"Sebenarnya sudah dievaluasi dari awal, tetapi saya punya keyakinan ini bukan human error namun lebih pada faktor alam," ujar Yudo.

Pentingnya peremajaan alutsista

Keberadaan alutsista kapal selam memang sangat penting bagi suatu negara, khususnya negara dengan wilayah perairan yang luas seperti Indonesia.

Baca juga: Perkuat Pertahanan Nasional, Kemhan Ciptakan Kendaraan Khusus Pusat Komando MCCV

Insiden KRI Nanggala-402 sendiri adalah pengingat pentingnya peremajaan alutsista. Untuk mewujudkan upaya ini tentu membutuhkan kerja sama semua pihak.

Maka dari itu, Indonesia melalui Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah mengupayakan kerja sama militer dan pertahanan dengan sejumlah negara, termasuk terkait pengadaan dan modernisasi alutsista.

Halaman:


Terkini Lainnya

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Ranking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Ranking 147 Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com