JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan tawaran travel gelap untuk mudik di masa pandemi Covid-19.
Ia meminta masyarakat untuk selalu waspada, karena mudik di masa pandemi Covid-19 dapat menimbulkan kerugian.
“Kepada masyarakat juga diminta untuk hati-hati, tidak mudah tergiur dengan tawaran-tawaran ini (travel gelap) karena akan merugikan diri sendiri,” kata Adita kepada Kompas.com, Senin (26/4/2021).
Baca juga: Polri Ancam Penjarakan Travel Gelap yang Nekat Angkut Penumpang untuk Mudik
Menurut Adita, mudik di tengah pandemi sangat berisiko untuk mempercepat penularan virus Covid-19.
Masyarakat yang nekat mudik Lebaran, kata Adita, berpotensi menularkan virus Covid-19 kepada sanak saudara di kampung halaman.
“Jika tetap bersikeras mudik, ada potensi penularan dan justru membahayakan orang tua dan sanak saudara di kampung halaman,” ujarnya.
Selain itu, bagi kendaraan travel gelap yang tertangkap melakukan perjalanan mudik juga akan merugi.
“Jika kendaraan tertangkap, maka mereka juga yang akan direpotkan karena sudah keluar uang tidak sedikit dan harus kembali ke tempat semula,” ucap Adita.
Diketahui, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 kepada seluruh masyarakat untuk mencegah meningkatnya kasus Covid-19 di Tanah Air.
Larangan mudik Lebaran berlaku pada 6-17 Mei 2021. Namun pengetatan perjalanan sudah mulai dilakukan sejak H-14 yakni 22 April hingga 5 Mei 2021 dan hingga H+17 yakni pada 18 hingga 24 Mei 2021.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo juga sempat mengingatkan masyarakat bersabar dalam menghadapi pandemi dengan menahan diri untuk tidak mudik Lebaran.
Baca juga: Polisi: Jangan Nekat Pakai Travel Gelap, Akan Ditindak!
Menurut Doni, langkah ini sangat penting demi seluruh masyarakat Indonesia. Doni berharap, langkah tersebut dapat dilakukan setiap individu sehingga kenaikan kasus Covid-19 dapat dihindari.
“Kenapa tidak boleh mudik karena manusia menjadi perantara membawa virus Corona dari satu daerah ke daerah lainnya,” ujar Doni dilansir dari siaran pers BNPB, Minggu (25/4/2021).
Doni mengatakan bahwa penularan Covid-19 masih terjadi hingga saat ini. Di Indonesia, Covid-19 rata-rata memakan 4 korban nyawa manusia setiap jamnya. “Covid-19 belum berakhir, lindungi keluarga, jangan mudik dulu!” kata Doni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.