“Bertemu dengan para anggota TNI dengan disabilitas dari seluruh Indonesia sangat memotivasi saya. Para user sangat membantu, mulai dari segi medis, sosial, dan vokasional. Perlahan-lahan rasa minder saya hilang dan bisa kembali bersosialisasi di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Kesenangan Puji berada di Pusrehab Kemhan terlihat dari aktivitasnya melakoni olahraga tenis lapangan dengan kursi roda. Tak tanggung-tanggung, Pusrehab bahkan memberinya bantuan kaki palsu.
“Salah satu yang saya senangi di Pusrehab adalah saya bisa menjadi atlet tenis lapangan paralimpik dan bisa naik pangkat lewat jalur prestasi,” katanya.
Di samping itu, Puji menjelaskan, selama di Pusrehab, ia mengikuti rehabilitasi vokasional dengan jurusan teknik komputer. Hal ini diperolehnya berdasarkan tes minat dan bakat yang sebelumnya dilakoni.
“Intinya Pusrehab memotivasi dan mengembalikan kepercayaan diri dan membuat saya berprestasi. Tempat ini memberikan apa yang benar-benar saya butuhkan,” jelasnya.
Baca juga: Dukung Aktivitas Pertahanan Negara, Pertamina Penuhi Kebutuhan Energi Kemhan
Hal yang melegakan dari rangkaian rehabilitasi, kata dia, adalah semuanya ditanggung oleh Pusrehab. Setiap anggota rehabilitasi tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk setiap proses rehabilitasi.
Melalui berbagai rehabilitasi Pusrehab, Puji mengaku bahwa rehabilitasi sosial tenis lapangan kursi roda merupakan hal yang paling disenanginya.
Berkat hal itu, ia bahkan menjadi atlet paralimpik yang sukses mengharumkan nama Kota Depok dan Indonesia di berbagai kompetisi nasional dan internasional.
Pada 2018, Puji berhasil menyabet empat medali emas dalam Pekan Paralimpik Daerah (Peparda). Ia juga sukses meraih satu emas dan satu perak dari Tennis Wheelchair Bangkok Cup 2018.
Tak hanya itu, ia turut berpartisipasi dalam sejumlah kejuaraan paralimpik internasional, di antaranya Malaysia Open, Korea Open, hingga Sri Lanka Open.
Baca juga: Kemhan Optimalkan Layanan dan Sarana Prasarana RS dr Suyoto sebagai Langkah Penanganan Covid-19
“Hal yang paling membanggakan saya adalah bisa bertanding untuk Indonesia dalam ajang Asian Para Games 2018. Meski belum bisa membawa pulang medali, tetapi rasanya senang dan bangga sekali,” cerita Puji.
Kegemaran Puji akan tenis lapangan paralimpik membawanya aktif beroganisasi di National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Barat (Jabar).
Ia merasa senang berada di organisasi tersebut. Sebab, ia bisa bertemu dengan banyak atlet paralimpik dari Jabar dengan berbagai latar belakang.
“Beberapa ilmu vokasional yang saya dapatkan dari Pusrehab bisa saya bagikan dengan teman-teman NPCI. Meski masih belum secara langsung menghasilkan keuntungan sehari-hari, tapi saya tetap belajar terus,” ungkapnya.