Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Korps Hiu Kencana, Satuan Khusus Kapal Selam TNI AL yang Anggotanya Gugur di KRI Nanggala

Kompas.com - 26/04/2021, 04:00 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Korps Hiu Kencana menjadi pihak yang paling berduka dalam insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.

Musababnya, para awak kapal selam KRI Nanggala-402 merupakan bagian dari Korps Hiu Kencana yang merupakan satuan khusus kapal selam di TNI AL.

Adapun Korps Hiu Kencana atau Satkalsel Koarmada II didirikan pada 12 September 1959. Satuan kapal selam itu berdiri berbarengan dengan tibanya dua kapal selam Whiskey buatan Rusia. Kedatangan kapal selam Whiskey menjadi cikal bakal terbentuknya Korps Hiu Kencana.

Baca juga: KSAL Bantah KRI Nanggala-402 Lebihi Kapasitas, Mampu Muat 57 Awak

Sejak 1959 hingga 1962, Indonesia total mendatangkan 12 kapal selam. Kepemilikan 12 kapal selam itu menjadikan militer Indonesia disegani oleh negara lainnya. 

Di masa pengadaan 12 kapal selam tersebut, Indonesia juga melatih para prajurit yang kelak mengoperasikan alat utama sistem pertahanan negara (alustsista) strategis tersebut.

Para prajurit TNI yang diproyeksikan bakal mengoperasikan kapal selam dikirim untuk menimba ilmu di Gdansk, Polandia dan Vladivostok, Rusia, yang menjadi pangkalan kapal selam terbesar tentara Negeri Beruang Merah itu.

Adapun sebanyak 12 kapal selam yang didatangkan diberi nama tokoh dan senjata dalam kisah pewayangan.

Kedua belas kapal selam tersebut bernama RI Tjakra/S-01, RI Nanggala/S-02, RI Nagabanda, RI Trisula, RI Nagarangsang, RI Tjandrasa, RI Widjajadanu, RI Hendradjala, RI Bramasta, RI Pasopati, RI Tjundamani, dan RI Alugoro.

Baca juga: Update Terbaru Pencarian KRI Nanggala-402, Bagian Kapal Ditemukan

Terlibat di sejumlah operasi strategis

Beragam operasi strategis berhasil dilaksanakan oleh Korps Hiu Kencana yang mengoperasikan 12 kapal selam tersebut.

Dikutip dari situs resmi TNI AL, Korps Hiu Kencana dilibatkan pada operasi Trikora dalam rangka merebut Irian Barat pada tahun 1962, melalui operasi pengintaian dan operasi menyusupkan pasukan khusus ke daratan Irian Barat tanpa terdeteksi oleh pihak Belanda.

Operasi yang melibatkan kapal selam tersebut membuat berhasil membuat Belanda mengurungkan niatnya untuk berperang secara terbuka dengan Indonesia, dan pada akhirnya mengakui Irian Barat sebagai bagian dari Tanah Air.

Selain itu, dikutip dari situs resmi TNI, Korps Hiu Kencana juga dilibatkan dalam Operasi Gugus Tugas X pada 1965-1966.

Operasi tersebut merupakan operasi bersama kapal selam milik Angkatan Laut Pakistan. Operasi ini berhasil meletakkan dasar-dasar persaudaraan antara Pakistan dengan Indonesia.

Baca juga: Penampakan Baju Keselamatan Awak KRI Nanggala-402 yang Diangkat dari Kedalaman 830 Meter

Presiden Pakistan Ayub Khan secara pribadi memberikan penghargaan yang tinggi kepada segenap anggota Gugus Tugas X tersebut.

Pada Operasi Halilintar tahun 1979, kapal selam yang dinakhodai awak Korps Hiu Kencana juga berhasil memberantas penyelundupan di Selat Malaka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Nasional
OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi 'Online'

OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi "Online"

Nasional
Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Nasional
Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Nasional
Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Pekan Depan

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi "Online" Pekan Depan

Nasional
Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Pakar Sebut Hakim MK Mesti Pertimbangkan Amicus Curiae Meski Bukan Alat Bukti

Nasional
Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Bareskrim: 2 Oknum Karyawan Lion Air Akui Selundupkan Narkoba 6 Kali, Diupah Rp 10 Juta Per 1 Kg

Nasional
Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Sekjen PDI-P: Otto Hasibuan Mungkin Lupa Pernah Meminta Megawati Hadir di Sidang MK

Nasional
Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Peduli Kesejahteraan Masyarakat, PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Rp 1 Miliar ke Masjid hingga Panti Asuhan di Lampung

Nasional
Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Nasional
Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com