JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta Kementerian Sosial untuk mempertahankan program Bantuan Sosial Tunai (BST) yang telah dijalankan.
Muzani berpendapat, program BST memiliki dampak yang sangat baik bagi masyarakat yang tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Jadi sebaiknya bantuan ini dipertahankan, bukan malah dihentikan. Dan baiknya pemerintah berpikir untuk meningkatkan nominal BST yang diberikan, karena program ini terbukti dapat meningkatkan dan menguatkan pemulihan ekonomi nasional," kata Muzani dalam keterangan tertulis, Jumat (23/4/2021).
Menurut Muzani, BST adalah satu-satunya kebijakan pemerintah yang dapat dirasakan seluruh masyarakat di berbagai daerah.
Baca juga: Buronan Densus 88 Masuk Daftar Penerima Bansos Tunai
Ia mengatakan, program tersebut dapat menunjang dan meningkatkan daya konsumsi masyarakat di tengah pandemi sehingga mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
"Sektor ekonomi banyak bergerak akibat adanya BST yang diberikan kepada masyarakat. Kalau sekarang ekonomi kita mulai mengalami pemulihan, itu karena tumbuhnya konsumsi masyarakat dan itu sebabnya adalah dari BST ini," kata Muzani.
Wakil Ketua MPR itu justru mengusulkan agar nominal bantuan yang diberikan melalui BST ditingkatkan agar roda ekonomi dapat bergerak lebih cepat laig.
"Supaya orang miskin tidak terus bertambah, pengangguran tidak bertambah, dan daya beli tidak turun. Dan monemntum puasa menjelamg Lebaran ini adalah momentum supaya ekonomi kita bangkit lebih baik dengan adanya kebijakan BST," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan BST tidak akan diperpanjang dan berakhir pada April 2021.
"Enggak ada anggarannya untuk itu," ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini, saat menghadiri puncak HUT Ke-19 Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (31/3/2021).
Baca juga: Kemensos Salurkan Bansos Tunai PKH Tahap II Sebesar Rp 6,53 Triliun
Risma juga mengatakan, salah satu alasan tak akan memperpanjang BST yakni situasi pandemi Covid-19 di Indonesia telah bergerak ke skala mikro.
Oleh karena itu, menurut dia, masyarakat seharusnya kini telah dapat beraktivitas kembali, dengan harapan situasi pergerakan perekonomian di Indonesia sudah mulai normal.
"Kalau misalkan di daerah masih ada warga yang perlu ditolong, mereka masih bisa mengajukan ke kami, nanti kami bantu dalam bentuk BPNT (bantuan pangan non-tunai)," kata Risma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.