JAKARTA, KOMPAS.com - TNI mengerahkan 21 kapal perangnya guna mencari kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 03.46 WIB.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan, perhitungan jumlah kapal perang yang diterunkan di perairan utara Bali sudah termasuk kapal selam KRI Alugoro-405.
"Jadi total jumlahnya 21 KRI. Tetapi yang jelas saat ini ada 21 KRI termasuk KRI Alugoro yaitu kapal selam juga," ujar Riad dalam konferensi pers di Bali, dikutip dari Kompas TV, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Panglima TNI: KRI Nanggala-402 Masih Layak Laksanakan Kegiatan Operasi
Selain itu, TNI juga mendapat bantuan armada kapal dari Polri. Sedikitnya ada empat kapal yang dikerahkan Korps Bhayangkara.
Antara lain, Kapal Polisi (KP) Gelatik-5016, KP Enggang-4016, KP Barata-8004, dan KP Balam-4017.
"Di mana kapal-kapal kepolisian ini juga dilengkapi dengan ROV atau unit drone termasuk memiliki alat berkemampuan sonar dua dimensi," ucap Riad.
Tak hanya itu, bala bantuan juga akan datang dari luar negeri. Ada lima negara yang sudah mengerahkan armada bantuan, yakni Singapura, Malaysia, Australia, India, dan Amerika Serikat (AS).
Hanya saja, kedatangan armada bantuan dari luar negeri datang pada waktu yang berbeda.
Terdekat, MV Swift Rescue milik Angkatan Laut Singapura (RSN) diharapkan segera tiba pada hari ini.
Kemudian MV Mega Bakti asal Malaysia. Kapal ini masih dalam perjalanan menuju lokasi pencarian.
Selanjutnya, Australia mengerahkan dua armada kapalnya. Antara lain HMAS Ballarat (FFH 155) dan HMAS Sirius (O 266), serta satu kapal dari India.
Selain armada kapal, TNI juga akan mendapat bantuan pesawat Poseidon dari AS.
"Kita harapkan pesawat Poseidon bisa juga segera merapat," kata Kapuspen.
Baca juga: Armada Luar Negeri yang Bantu Cari KRI Nanggala-402, dari HMAS Ballarat hingga Pesawat Poseidon AS
Diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 03.46 WIB.
Kapal selam produksi Jerman tahun 1977 itu ditengarai mengalami black out atau mati listrik total saat penyelaman sehingga kapal tersebut diperkirakan jatuh di kedalaman sekitar 600-700 meter dari permukaan laut.
Di dalam kapal tersebut, terdapat 53 awak kapal yang terdiri dari 49 anak buah kapal, 1 komandan satuan, dan 3 personel arsenal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.