Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Kerahkan 4 Kapal Bantu Cari KRI Nanggala-402

Kompas.com - 23/04/2021, 13:05 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad menyebut, Polri mengerahkan kapal polisi (KP) guna membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402.

Keempat armada Korps Bhayangkara tersebut meliputi KP Gelatik-5016, KP Enggang-4016, KP Barata-8004, dan KP Balam-4017.

"Di mana kapal-kapal kepolisian ini juga dilengkapi dengan ROV atau unit drone termasuk memiliki alat berkemampuan sonar dua dimensi," ujar Riad dalam konferensi pers di Bali, dikutip dari Kompas TV, Jumat (23/4/2021).

Baca juga: Mereka yang Menanti Para Awak KRI Nanggala-402 Pulang

Sedangkan TNI sendiri mengerahkan 21 kapal perangnya. Jumlah armada yang dikerahkan sudah termasuk kapal selam KRI Alugoro-405 yang belum lama ini baru diresmikan.

"Jadi total jumlahnya 21 KRI. Tetapi yang jelas saat ini ada 21 KRI termasuk KRI Alugoro yaitu kapal selam juga," ujar Riad dalam konferensi pers di Bali, dikutip dari Kompas TV, Jumat (23/4/2021).

Tak hanya itu, bala bantuan juga akan datang dari luar negeri. Ada lima negara yang sudah mengerahkan armada bantuan, yakni Singapura, Malaysia, Australia, India, dan Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Ada Temuan Kemagnetan Tinggi di Perairan Utara Bali, Kapuspen: Semoga Itu Titik Terang Pencarian KRI Nanggala-402

Hanya saja, kedatangan armada bantuan dari luar negeri datang pada waktu yang berbeda. Terdekat, MV Swift Rescue milik Angkatan Laut Singapura (RSN) diharapkan segera tiba pada hari ini.

Kemudian MV Mega Bakti asal Malaysia. Kapal ini masih dalam perjalanan menuju lokasi pencarian.

Selanjutnya, Australia mengerahkan dua armada kapalnya. Antara lain HMAS Ballarat (FFH 155) dan HMAS Sirius (O 266), serta satu kapal dari India.

Selain armada kapal, TNI juga akan mendapat bantuan pesawat Poseidon dari AS.

"Kita harapkan pesawat Poseidon bisa juga segera merapat," kata Kapuspen.

Diketahui, KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 03.46 WIB.

Baca juga: Kapal Selam KRI Nanggala-402 dalam Posisi Diam, Tak Bersuara, Hanya Sonar yang Bisa Mendeteksi

Kapal selam produksi Jerman tahun 1977 itu ditengarai mengalami black out atau mati listrik total saat penyelaman sehingga kapal tersebut diperkirakan jatuh di kedalaman sekitar 600-700 meter dari permukaan laut.

Di dalam kapal tersebut, terdapat 53 awak kapal yang terdiri dari 49 anak buah kapal, 1 komandan satuan, dan 3 personel arsenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com