Saat datang, mereka sebenarnya telah membawa surat negatif Covid-19. Namun, setelah diperiksa ulang di Indonesia, sembilan orang dinyatakan positif.
"Walaupun mereka membawa hasil negatif dari luar negeri, kemarin kita melakukan swab PCR dari satu hotel, ada Hotel Ibis Thamrin 67 orang ditempatkan di sana, sembilan yang positif, dan ini sudah kita lakukan evakuasi dan diisolasi," ujar Benget saat dihubungi Kompas.com.
Benget menjelaskan, ratusan warga India itu tidak dilarang masuk ke Indonesia lantaran memenuhi kriteria sebagai WNA yang diperbolehkan.
Baca juga: Fraksi PPP Pertanyakan Adanya Larangan Mudik tetapi WN India Diperbolehkan Masuk Indonesia
Mereka memiliki kartu izin tinggal terbatas (Kitas). Ketentuan ini sesuai urat Edaran (SE) Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19.
Meski demikian, pengawasan dan perkembangan terus dilakukan Kemenkes terhadap WN India tersebut guna memastikan mereka yang tiba bebas virus corona.
Upaya itu dilakukan dengan melakukan karantina kepada para WNA itu selama lima hari serta melakukan pemeriksaan swab polymerase chain reaction (PCR) 2 kali yakni pada hari saat tiba di hotel dan di hari kelima.
Baca juga: Kemenkes Usulkan Larangan Sementara WN India Masuk ke Indonesia
Kemudian, ratusan WN India itu juga tidak diperkenanankan keluar dari kamar hotel selama masa karantina.
"Jika ada hasil pemeriksaan swab PCR positif maka akan dilakukan isolasi di faskes sampai sembuh. Untuk hasil PCR yang CT Valuenya kurang dari 30 akan dilakukan surveilans genome sequencing di Litbangkes untuk mendeteksi varian baru," ujar Benget.
Dikutip dari pemberitaan New York Times, India mencatat sebanyak 312.731 kasus harian Covid-19 pada Kamis (21/4/2021).
Penambahan kasus harian di India ini melampaui yang terjadi sebelumnya di Amerika Serikat, yakni 300.669 kasus baru Covid-19 pada 8 Januari 2021.
Kondisi pandemi di India saat ini disebutkan telah terjadi sejak Maret 2021.
Saat itu, pembatasan di negara tersebut dilonggarkan dan masyarakat mulai banyak yang beraktivitas di luar rumah tanpa menggunakan masker.
Para ahli pun menduga, kondisi tersebut diperparah dengan adanya mutasi baru varian Covid-19 dan mutasi ganda di India yang lebih cepat menular.
Baca juga: Korban Meninggal Covid-19 di India Diduga 10 Kali Lipat Lebih Tinggi, Ini Alasannya...