Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larang Mudik, Satgas Ingatkan Risiko Tertular Covid-19 dalam Perjalanan

Kompas.com - 22/04/2021, 18:58 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan bahwa pemerintah melarang mudik Lebaran 2021.

Ia mengingatkan, meski seseorang telah dinyatakan negatif Covid-19, virus masih dapat menular melalui perjalanan mudik.

"Saya ingin kembali menyampaikan pesan Kepala Satgas Covid-19 bahwa walaupun masyarakat sudah memiliki surat hasil tes negatif, tidak berarti bebas sepenuhnya dari Covid-19. Peluang tertular di perjalanan ke kampung halaman selalu terbuka," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Dishub DKI: Penumpang Kendaraan Pribadi dan Bus Tak Wajib Tes Covid-19 pada Masa Pengetatan Mudik

Menurut Wiku, meski segala upaya telah dilakukan untuk memastikan pelaku perjalanan negatif Covid-19, perubahan status dari negatif menjadi positif selama perjalanan tetap ada.

Kemungkinan ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya alat test Covid-19 tidak akurat, cara pengambilan spesimen yang tidak tepat, dan sulitnya menentukan masa inkubasi Covid-19 yang presisi dan akurat terdeteksi oleh alat tes.

"Dengan demikian tidak ada testing dapat menjamin kita bebas Covid-19 selamanya," ujar Wiku.

Ia meminta masyarakat belajar dari pengalaman masa lalu. Berdasarkan catatan, momen libur panjang selalu meningkatkan mobilitas warga yang berujung pada lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga: Mudik Dilarang, Kepala BNPB Minta Gerakan Silaturahmi Virtual Kembali Digalakkan

Pada momen libur Idul Fitri 2020 misalnya, kenaikan kasus virus corona berkisar antara 68-93 persen.

Kemudian, pada hari libur kemerdekaan RI tahun lalu, kasus meningkat 58-119 persen.

Sementara itu, pada libur Maulid Nabi, kasus meningkat 37-95 persen. Kasus Covid-19 juga mengalami lonjakan 37-78 persen pada libur Natal dan tahun baru.

"Saya sangat berharap masyarakat dapat bijak dalam merayakan hari Idul Fitri yang akan datang, serta turut menekan angka penularan dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan," kata Wiku.

Ia mengingatkan bahwa saat ini kasus Covid-19 tengah melonjak di berbagai negara seperti India, Turki, dan Brazil.

Kebijakan larangan mudik Lebaran, kata dia, salah satunya bertujuan mencegah melonjaknya kasus virus corona seperti di negara-negara tersebut.

Baca juga: Mudik Dilarang, Agen PO Bus di Terminal Bayangan Cimanggis Setop Jual Tiket Mulai 5 Mei 2021

Oleh karena itu, Wiku kembali meminta masyarakat mengurungkan niat untuk mudik, demi melindungi diri sendiri dan keluarga di kampung halaman dari penularan Covid-19.

"Apabila kita dapat sedikit lagi bersabar dengan tidak bepergian saat periode libur yang akan datang artinya kita sudah berkontribusi dalam menekan penularan dan turut menjaga kondisi kasus Covid-19 di Indonesia untuk tetap stabil," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com