Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi I Harap Insiden Hilang Kontak KRI Nanggala-402 Jadi Refleksi TNI untuk Perawatan Alutsista

Kompas.com - 22/04/2021, 14:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Dave Laksono mengatakan, insiden hilang kontaknya kapal selam KRI Nanggala-402 harus menjadi momen refleksi bagi TNI terkait pentingnya perawatan seluruh alat utama sistem pertahanan (alutsista).

"Ini seharusnya menjadi momen juga untuk menjadi refleksi bagi TNI AL, dan TNI pada umumnya untuk terus memperhatikan perawatan daripada seluruh alutsista kita, di mana mereka itu bertugas mulia mengamankan negara," kata Dave dalam siaran Kompas TV, Kamis (22/4/2021).

Dave mengungkapkan, seharusnya TNI lebih memastikan seluruh alutsista yang digunakan untuk mengamankan negara dalam keadaan prima.

Baca juga: Bantu Pencarian KRI Nanggala, Polri Kirim Kapal dan Sonar

Selain itu, seluruh alutsista juga diharapkan dalam keadaan siap tempur untuk ditugaskan di manapun.

"Peralatannya itu ya kapal-kapal laut, tempur, udara, tank-tank kita itu harus dipastikan selalu dalam keadaan prima. Selalu dalam keadaan siap tempur," ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan bahwa meskipun biaya perawatan alutsista dinilai mahal, namun tetap harus dilakukan. Pasalnya, kata Dave, jiwa dan keselamatan para prajurit TNI jauh lebih mahal harganya.

Untuk itu, Dave mendorong agar TNI terus memperbaiki dan melakukan perawatan secara berkala.

"Kami berharap seluruh kru kapal dapat ditemukan dengan kondisi selamat. Dan para kru itu dapat kembali bergabung bersama keluarganya. Mereka itu adalah pelaut-pelaut tangguh Indonesia, pahlawan bangsa kita," ucap Dave.

Baca juga: Panglima TNI: Pencarian KRI Nanggala Terus Dilakukan, Seluruh Prajurit AL Dikerahkan

Diketahui, KRI Nanggala-402 mengalami hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 03.00 WIB.

Saat itu, kapal baru saja mengantongi izin menyelam untuk melaksanakan gladi resik latihan penembakan Torpedo SUT.

Sebelum hilang kontak, kapal diduga mengalami black out atau hilangnya sumber listrik ketika dalam kondisi statis.

KRI Nanggala-402 sebelumnya dijadwalkan ikut dalam latihan penembakan rudal di laut Bali, Kamis (22/4/2021).

Latihan ini rencananya dihadiri langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

Akan tetapi, akibat peristiwa ini memaksa latihan tersebut dibatalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com