Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA Sebut Kebijakan Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Butuh Dukungan

Kompas.com - 22/04/2021, 14:36 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan, kebijakan pemberdayaan dan perlindungan perempuan membutuhkan dukungan dari semua pihak.

Sebab, kata dia, pemberdayaan dan perlindungan bagi perempuan merupakan tugas bersama mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, NGO, media hingga masyarakat.

"Setiap upaya tindakan, langkah dan kebijakan untuk pemberdayaan dan perlindungan perempuan sangat diperlukan dan harus mendapat dukungan," kata Bintang saat peluncuran Aplikasi Ruang Rindu milik Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, dikutip dari siaran pers, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Kementerian PPPA: Agama Sering Dijadikan Alat untuk Perkawinan Anak

Ia mengatakan, saat ini konstruksi sosial patriarki yang masih berlaku di Indonesia telah menempatkan posisi perempuan sebagai kelompok rentan.

Perempuan kerap dinomorduakan untuk mendapatkan akses, berpartisipasi dalam ranah publik, menentukan arah pembangunan bahkan menerima hasil manfaat pembangunan.

Hal tersebut, kata Bintang, dapat menghambat perempuan untuk menjadi perempuan berdaya seperti yang diharapkan.

Oleh karena itu, pihaknya pun mengapresiasi didirikannya platform program Ruang Rindu yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

"Apresiasi sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Bupati Kabupaten Banyuwangi beserta jajarannya yang telah menginisiasi platform program Ruang Rindu demi mewujudkan pengarusutamaan gender dan perempuan serta anak perempuan," kata dia.

Baca juga: Kementerian PPPA: Anak Pelaku Terorisme Korban dan Harus Dibina

Bintang mengatakan, program Ruang Rindu merupakan program yang mengintegrasikan aspek perlindungan hingga pemberdayaan perempuan.

Program tersebut akan memastikan bahwa perempuan korban akan mendapatkan pelayanan yang baik dari hulu ke hilir, pemberdayaan perempuan diwujudkan demi ketahanan ekonomi mereka, serta memastikan perempuan kepala keluarga dapat menjadi tulang punggung keluarga.

"Saya senang bahwa Ruang Rindu juga memiliki program penguatan gerakan perempuan dalam melawan ekstrimisme atau radikalisme karena belakangan ini kelompok radikal telah menjadikan kaum perempuan sebagai garda terdepan pelaku terorisme," ujar Bintang.

Lebih lanjut, Bintang pun berharap program tersebut dapat terus ditingkatkan dan menjadi contoh bagi daerah lain.

Dengan demikian, maka ekonomi kaum perempuan pun semakin mandiri dan kuat.

Baca juga: Peringatan Hari Kartini, Menteri PPPA Ajak Perempuan di Tanah Air Teruskan Perjuangan dan Semangat Kartini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com