Paling penting, kata Jokowi, kini harga gabah dalam negeri sudah kembali membaik dan normal.
"Saya senang sekali, yang paling penting tadi harga gabahnya," katanya.
3. Tak suka impor
Jokowi mengaku bahwa sesungguhnya pemerintah tidak senang mengimpor beras.
Namun, ada hal-hal yang terkadang menyebabkan pemerintah harus menempuh langkah tersebut.
"Pemerintah sebetulnya tidak senang dan tidak suka yang namanya impor beras," kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Tak Ada Impor Beras sampai Akhir Tahun, jika Produksi Bagus
Hal khusus yang dimaksud Jokowi misalnya, terjadi situasi tertentu yang menyebabkan kurangnya stok beras nasional.
Akibatnya, pemerintah perlu menambah stok beras melalui impor.
"Tetapi karena itung-itungan banyak yang kena banjir, kemudian pandemi, kadang-kadang memang itung-itungan kalkulasi itu, waduh ini kurang. Sehingga perlu tambahan untuk cadangan," tuturnya.
4. Tutup keran impor
Di hadapan para petani, Presiden kembali menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengimpor beras hingga Juni 2021.
Bahkan, katanya, terbuka kemungkinan untuk menutup keran impor hingga akhir tahun, jika produksi beras dalam negeri bagus.
"Kemarin sudah kita putuskan bahwa sampai Juni tidak ada impor. Insya Allah nanti juga sampai akhir tahun kalau kita tahan produksinya bagus berarti juga tidak akan impor," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, pemerintah terus berupaya untuk membangun sistem pertanian yang baik. Ia ingin produksi pertanian terus didorong.
"Kita harapkan akan menjadi sebuah ketahanan pangan bagi negara kita Indonesia tentu saja kita juga ingin swasembada," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.