Keputusan Hamka menjadi imam shalat jenazah Soekarno lantas mengundang pertanyaan dari kawan-kawannya, tidak sedikit pula yang menyalahkan tindakan Hamka tersebut.
Ada sebagian teman Hamka yang mengatakan Soekarno munafik karena lebih dekat dengan golongan anti-Tuhan dibandingkan dengan umat Islam. Ada juga yang mengingatkan masa lalu Hamka ketika ia mendekam di penjara.
"Apa Buya tidak dendam kepada Soekarno yang telah menahan Buya sekian lama di penjara?" begitu tulis Irfan, menirukan ucapan teman-teman Hamka.
Baca juga: Soekarno dan Rayuan Maut untuk Siti Oetari, Putri Tjokroaminoto
Namun, semua pandangan tersebut dijawab oleh Hamka dengan lemah lembut. Hamka mengatakan, hanya Allah yang mengetahui seseorang itu munafik atau tidak.
Ia juga mengungkapkan tidak pernah dendam meski pernah dipenjara atas perintah Soekarno.
"Yang jelas, sampai ajalnya, dia tetap seorang muslim. Kita wajib menyelenggarakan jenazahnya dengan baik. Saya tidak pernah dendam kepada orang yang pernah menyakiti saya. Dendam itu termasuk dosa," kata Hamka.
Menurut Hamka, ia justru mendapat anugerah ketika dipenjara selama dua tahun empat bulan karena saat itu ia dapat menyelesaikan Kitab Tafsir Alquran 30 Juz.
"Bila bukan dalam tahanan, tidak mungkin ada waktu saya mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan itu," ujar Hamka dengan santun.
Baca juga: Soekarno, Kehadiran Inggit Garnasih, dan Kecemburuan Siti Oetari
Hamka menambahkan, Soekarno juga memiliki jasa besar bagi umat Islam di Indonesia berupa dua buah masjid, yakni Masjid Baitul di Istana Negara dan Masjid Istiqlal yang merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara.
"Mudah-mudahan jasanya dengan kedua masjid tersebut, dapat meringankan dosa Soekarno," kata Hamka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.