Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAD: Kasus Prajurit yang Lari dan Tinggalkan Dinasnya Sering Terjadi

Kompas.com - 20/04/2021, 15:29 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengakui, kasus prajurit desersi atau meninggalkan dinasnya sering terjadi.

"Jadi sebetulnya kasus-kasus seperti ini bukan hanya terjadi kali ini, walaupun tidak sama persis, tetapi prajurit yang kemudian lari atau meninggalkan dinas dan tidak kembali itu cukup sering," ujar Andika di Markas Pomdam Jaya Jakarta, Selasa (20/4/2021).

Menurut dia, desersi hampir selalu ada setiap tahun. Mereka meninggalkan dinas dengan alasan beragam, mulai karena masalah utang, ketidakcocokan, hingga masalah susila.

Baca juga: Kronologi TNI AL Gagalkan Penyelundupan 100 Kilogram Narkoba di Sumut

KSAD memastikan, kasus desersi tidak hanya terjadi di Papua.

"Macam-macam itu, begitu banyak, dan itu juga dilakukan oleh prajurit dengan latar belakang maupun etnis yang berbeda-beda," kata dia. 

Kendati demikian, ia menjamin mereka yang meninggalkan tugasnya tak pernah lewat dari proses hukum.

Baca juga: Bergabung dengan KKB, Pratu Lukius Khianati NKRI, Kini Diburu dan Jadi Target Utama Aparat Keamanan

Andika menegaskan, setiap prajurit yang meninggalkan dinasnya harus bertanggung jawab atas keputusan mereka. 

"Pada saat yang bersamaan kita juga selalu briefing-kan kepada para komandan satuan sampai dengan bawah dan ini termasuk penilian," ucap Andika.

"Inilah yang kami lakukan, dari tidak hanya melihat individu yang melakukan tindak pidana tetapi bagaimana leadership atau kepemimpinan di atas-atasnya," kata dia.

Baca juga: Desersi dan Gabung KKB, Pratu Lakius Jadi Target Utama TNI, Dicap Pengkhianat

Sebelumnya, seorang prajurit TNI AD, Pratu Lucky Y Matuan atau Lukius membelot dan bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Pratu Lukius merupakan personel Raider 400. Setelah desersi dan bergabung dengan KKB, Pratu Lukius dipecat dari kesatuan TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com