Anggaran yang dibutuhkan untuk pembentukan daerah baru itu pun dipastikan akan menelan biaya yang besar.
"Belum tentu juga itu berhasil menjalankan otonomi baru dengan baik. Dari sekian banyak wilayah baru yang dizinkan dimekarkan, sejauh ini baru Papua yang akan dikembangkan oleh pemerintah pusat," kata dia.
Dengan demikian, Oemar pun membantah bahwa kinerja dan agenda Wapres Ma'ruf Amin rendah seperti yang dibicarakan masyarakat.
Baca juga: Wapres Imbau Masyarakat Berkontribusi Kembangkan Ekonomi Syariah
"Jadi tidak benar kalau agenda Wapres Amin rendah, dan hanya dilihat dari rekaman pidato ke rekaman pidato saja. Kalaupun ada rekaman pidato untuk suatu acara, itu pun penugasan langsung dari Presiden sendiri," kata Oemar.
"Tak jarang juga sehari, Wapres harus melakukan rekaman pidato untuk berbagai acara yang cukup banyak sehingga harus bertahan di hadapan kamera yang menyorotnya berkali-kali," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, kinerja Wapres Ma'ruf Amin mendapat nilai rendah dari beberapa survei yang dilaksanakan lembaha survei.
Baca juga: Jadi Pejabat Negara Aktif Tertua, Wapres Maruf Amin Lebih Bersyukur
Pada awal Oktober 2020, survei Indo Baromoter menunjukkan ada sebanyak 47,4 persen responden tidak puas terhadap kinerja Wapres Ma'ruf Amin. Sementara responden yang menyatakan puas hanya 40,8 persen.
Selanjutnya survei Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Wapres Amin sebesar 36 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.