Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemkominfo Targetkan Literasi Digital untuk 1,5 Juta Warga Jawa Timur hingga 2024

Kompas.com - 18/04/2021, 08:03 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate mengatakan, sebanyak 1,5 juta warga Provinsi Jawa Timur (Jatim) akan mendapatkan literasi digital.

Agenda literasi digital tersebut akan dilaksanakan melalui 2.500 kegiatan yang akan berlangsung di 38 kota atau kabupaten mulai 2021 hingga 2024. Rangkaian kegiatan digital juga dilengkapi dengan panduan kurikulum serta seri modul literasi digital.

Hal itu disampaikan Menkominfo dalam acara Grand Launching Empat Pilar Kurikulum dan Modul Literasi Digital yang dilaksanakan secara daring melalui live streaming di Kanal Youtube resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jumat (16/4/2021).

Provinsi Jawa Timur sengaja dipilih mengingat target peserta literasi digital di provinsi ini merupakan salah satu yang terbesar,” ujar Menkominfo dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima Sabtu (17/4/2021).

Baca juga: [HOAKS] Link Bantuan Pulsa Rp 200.000 dan Kuota Internet 75 GB dari Kominfo

Adapun literasi digital tersebut bertujuan untuk mengembangkan kompetensi digital sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Kegiatan akan dilaksanakan melalui pendidikan formal, nonformal, dan informal.

Johnny memaparkan, kegiatan literasi digital tersebut akan menggunakan empat modul, yakni Budaya Bermedia Digital, Aman Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Cakap Bermedia Digital, yang dikembangkan Jaringan Pegiat Literasi Digital Indonesia (Japelidi).

Keempat modul tersebut melengkapi lebih dari 100 buku panduan literasi digital yang telah diterbitkan sebelumnya.

Johnny menambahkan, buku panduan tersebut telah diunduh lebih dari 500 ribu kali oleh masyarakat, melalui laman literasidigital.id.

Baca juga: Kominfo Pantau Foto dan Video Sensitif Terkait Penyerangan Mabes Polri

Terkait penyusunan, aktivis Japelidi Frida Kusumastuti menjelaskan, pihaknya mengembangkan keempat modul dari kurikulum yang disusun Siberkreasi dan Kemkominfo.

Kemudian, lanjut Frida, keempat modul dikembangkan menjadi 17 indikator. Masing-masing berisi tentang kompetensi yang digabung dengan 10 level kompetensi dari Japelidi.

Modul itu menjadi manifestasi kolaborasi antara Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Japelidi, dan Kemkominfo.

Baca juga: Literasi Digital, Ini Cara Lindungi Data Diri agar Tak Disalahgunakan

“Jadi ini memang kolaborasi karena memang digital literasi adalah subyek yang sangat rumit, kompleks, dan multidimensi. Tidak hanya berkaitan dengan alat atau teknologi, tapi ada dimensi-dimensi sosial,” papar Frida.

Menkominfo Johnny G Plate Johnny menjelaskan, data Bank Dunia menyebutkan bahwa Indonesia mengalami digital talent gap (kesenjangan talenta digital). Dok. Humas Kemkominfo Menkominfo Johnny G Plate Johnny menjelaskan, data Bank Dunia menyebutkan bahwa Indonesia mengalami digital talent gap (kesenjangan talenta digital).

Sementara itu, kurikulum dan modul disusun berdasarkan empat pilar utama dalam literasi digital, yaitu digital culture, digital safety, digital ethics, dan digital skills.

Pengembangan modul tersebut, kata Frida, melibatkan pembahasan tentang peristiwa sehari-hari yang dialami masyarakat, tidak hanya sebatas pengetahuan atau teori saja.

Hal itu dilakukan agar modul literasi digital dapat diterapkan dan digunakan oleh masyarakat luas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com