Menurut dia, akan ada dua penilaian masyarakat terkait keputusan Presiden Jokowi terhadap Moeldoko.
"Kalau Pak Jokowi enggak reshuffle Pak Moeldoko, kemungkinan masyarakat banyak yang menganggap apa yang dilakukan Pak Moeldoko selama ini direstui pak Jokowi," kata dia.
Sebaliknya, lanjut dia, apabila Presiden Jokowi mengganti Moeldoko, maka publik akan menilai Presiden mendengarkan suara rakyat.
Pasalnya, Hendri melihat cukup banyak masyarakat yang menilai, tindakan KSP Moeldoko terlibat di kisruh Partai Demokrat kurang pantas dilakukan.
Baca juga: Tak Ingin Jokowi Terseret, Nasdem Setuju Moeldoko Dicopot dari Jabatan KSP
Nama menteri inisial M berikutnya adalah Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Berbeda dengan menteri inisial M yang disebut sebelumnya, Hendri menilai Mahfud MD paling rendah kontroversinya.
Bahkan, Mahfud dinilainya justru menjadi peredam, pendingin atau penetralisir dalam pemerintahan Jokowi.
"Jadi, kalau misalnya anak kecil panas, Pak Mahfud ini tuh Tempra-nya (obat) buat pemerintahan Pak Jokowi," ujar dia.
Hendri berpandangan, kehadiran Mahfud justru dapat meredam kontroversi yang ada di pemerintahan Jokowi.
"Dengan kehadiran Pak Mahfud itu lebih adem rasanya ketika ada kontroversi di pemerintahan Pak Jokowi," ucapnya.
Baca juga: Soal Reshuffle Kabinet, PAN: Sejak Awal Kami Dukung Kebijakan Pemerintah
Sebelumnya, politisi PKB Luqman Hakim menyebut Presiden Jokowi akan me-reshuffle terhadap anggota Kabinet Indonesia Maju berinisial M.
"Presiden akan reshuffle anggota kabinet yang berinisial M," kata Luqman saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (16/4/2021).
Namun, Luqman tidak merincikan lebih jauh terkait identitas dari anggota kabinet yang berinisial M tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.