Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Tewas Ditembak KKB di Kabupaten Puncak Papua

Kompas.com - 16/04/2021, 15:54 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pelajar tingkat SMA bernama Ali Mom (16) tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Wuloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (15/4/2021). 

"Almarhum Ali Mom dicegat, dibacok, dan ditembak ketika mengantarkan pesanan pinang ke Kampung Wuloni," ujar Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia dalam keterangan tertulis Puspesn Mabes TNI, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: Diminta Antar Rokok dan Pinang, Siswa SMA di Puncak Papua Ditembak Mati oleh KKB, Ini Kronologi Versi Polisi...

Punia mengatakan bahwa pelajar kelas 2 SMA ini tewas di tempat. Jenazahnya baru bisa dibawa pada Jumat pagi.

"Mengingat pada saat kejadian hari sudah gelap dan lokasi tersebut sangat rawan, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Kapolres. 

Pembunuhan terhadap pelajar ini menambah daftar daftar panjang kekerasan yang dilakukan KKB. Sepekan ini, setidaknya terdapat empat orang menjadi korban.

Selain dua orang guru, Oktavianus Rayo dan Yonathan Renden, KKB membunuh seorang tukang ojek atas nama Udin sebelum ini. 

Baca juga: Pratu Lukius Berkhianat, Memilih Bergabung dengan KKB, Brigjen Suswatyo: Ketemu Akan Ditindak Tegas

Selain pembunuhan, KKB juga melakukan teror pembakaran sekolah, rumah guru, memeras warga, dan membakar helikopter.

Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kolonel Czi I G N Suriastawa mengatakan bahwa saat ini terdapat tiga front KKB yang sudah mulai frustasi.

Pada front politiknya terlihat frustasi karena upaya menggagalkan Revisi Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Provinsi Papua tidak berhasil.

Baca juga: Posisi KKB di Beoga Papua Disebut Makin Mundur, Warga Pendatang Dievakuasi

Sementara itu, front bersenjata posisinya semakin terjepit dengan operasi penegakan hukum yang digelar Polri dibantu TNI.

"Front klandestinnya juga frustasi karena modusnya di bidang media sudah terbongkar," ucap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com