Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2021, 11:47 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengklaim, kasus aktif Covid-19 secara nasional sudah sangat baik.

Ia pun membandingkan kondisi tersebut dengan kasus globall berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang disebut mengalami kenaikan.

"Kasus aktif nasional sudah sangat baik, sementara kasus global menurut WHO mengalami kenaikan hingga 9 persen dan angka kematian global naik 5 persen," kata Doni dalam keterangannya, Jumat (16/4/2021).

Menurut data WHO, lanjut Doni, beberapa negara di dunia bahkan mengalami peningkatan kasus akhir pekan ini.

Padahal, beberapa negara tersebut sudah melaksanakan program vaksinasi bagi masyarakat, tetapi tetap mengalami peningkatan kasus.

Baca juga: Kakorlantas Polri: Mudik Lebih Awal Sebelum 6-17 Mei Tak Dilarang, Asal Jaga Prokes Covid-19

Sementara itu, jelas Doni, menurut Data Satgas Penanganan Covid-19 nasional, kasus di Indonesia mengalami penurunan sebesar 14,2 persen pada pekan ini dari pekan sebelumnya.

Untuk kasus kematian, juga diklaim Doni mengalami penurunan sebesar 17,6 persen. Akan tetapi, angka kesembuhan juga dinilai menurun sebesar 3,5 persen dibanding pekan sebelumnya.

"Kasus kita secara nasional sudah sangat baik sekarang. Sementara di negara lain mengalami peningkatan yang luar biasa. Angka kematiannya tinggi kasus aktif hariannya juga sangat tinggi sekali padahal banyak negara yang sudah vaksin,” ungkapnya.

Atas hal tersebut, Doni kembali menegaskan bahwa vaksinasi bukan jaminan seseorang tidak terpapar Covid-19.

Vaksin, kata dia, berhubungan dengan daya tahan dan kekebalan tubuh seseorang. Sehingga dengan vaksinasi, maka seseorang mampu lebih tahan terhadap Covid-19.

Baca juga: Kemenkes: Semua Vaksin Covid-19 Masih Efektif Lawan Varian Baru Virus Corona

"Vaksin tidak menjadi jaminan bahwa kasus COVID-19 akan berkurang. Tapi vaksin bisa membantu membuat orang menjadi lebih tahan terhadap COVID-19,” ucap Doni.

Sebagai seorang penyintas, Doni juga menjelaskan bahwa Covid-19 masih menjadi ancaman bagi setiap orang.

Ia mengingatkan, Covid-19 akan menimbulkan kematian bagi seseorang jika penanganannya terlambat.

"Kalau terlambat dirawat di rumah sakit maka risikonya adalah kematian," kata dia.

Untuk itu, meminjam pernyataan Presiden Joko Widodo, Doni menyampaikan bahwa kunci pengendalian Covid-19 adalah dengan menjalankan 'gas dan rem'.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Nasional
Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

Nasional
Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Nasional
Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Nasional
Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Nasional
Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Nasional
Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Nasional
Kemenkominfo 'Take Down' 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Kemenkominfo "Take Down" 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Nasional
Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Nasional
Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Nasional
Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com