Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Kasus Covid-19 Dunia Naik 9 Persen, Salah Satunya Dipengaruhi Lonjakan di India

Kompas.com - 16/04/2021, 07:03 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, saat ini kasus Covid-19 tumbuh secara eksponensial di berbagai belahan dunia.

Menurut Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), pertumbuhan ini ditandai dengan penambahan jumlah kasus yang konstan dalam jumlah besar.

"WHO mencatat kasus Covid-19 di seluruh dunia naik 9 persen yang merupakan peningkatan mingguan ketujuh berturut-turut. Angka kematian juga melonjak 5 persen," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (15/4/2021).

Baca juga: Satgas: Pengembangan Vaksin Merah Putih Tetap Berjalan meski Kemenristek Dilebur

Wiku mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 dunia disebabkan salah satunya oleh peningkatan kasus di India.

Hal ini terjadi akibat kegiatan kerumunan yang tidak dilarang Pemerintah India sehingga timbul klaster baru penyebaran virus corona.

"Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, kenaikan kasus di India sangat berpengaruh terhadap jumlah persentase kenaikan kasus di dunia," ujar Wiku.

Baca juga: Merespons Pernyataan Ganjar, Satgas Tegaskan Larangan Mudik Berlaku 6-17 Mei

Kendati demikian, Wiku mengklaim, adanya tren yang memprihatinkan dari berbagai belahan dunia ini bertolak belakang dengan yang terjadi di Tanah Air.

Dalam beberapa bulan terakhir, penanganan Covid-19 di Indonesia menunjukkan perbaikan, dibuktikan dengan terus membaiknya perkembangan penyebaran virus.

Sebagai contoh, pada minggu ini penambahan kasus Covid-19 menurun sebesar 14,2 persen. Selain itu, penambahan angka kematian juga turun 17,6 persen.

"Adanya tren perbaikan di Indonesia cukup membuktikan bahwa melalui kerja keras dan kolaborasi antara seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat Indonesia adalah bangsa yang tangguh bahkan di tengah pandemi sekalipun," kata Wiku.

Baca juga: Satgas: Sangat Disayangkan Zona Merah dan Oranye Covid-19 Alami Kenaikan

Meski demikian, Wiku meminta masyarakat tidak lengah dan tetap waspada. Ia menyebut, perkembangan baik ini hendaknya tidak menjadi alasan untuk bersikap tak acuh dan lalai.

Sebaiknya, pemerintah maupun masyarakat makin konsisten menjaga kedisiplinan protokol kesehatan sampai dunia sepenuhnya bebas dari pandemi.

Selain itu, lanjut Wiku, pelajaran yang bisa diambil dari negara lain yakni keputusan yang diambil pemerintah terkait penanganan Covid-19 tidak selalu bisa diterima seluruh masyarakat.

Akan tetapi, keputusan itu harus diambil demi mencegah lonjakan penularan virus.

"Meskipun tren dalam negeri bergerak ke arah yang positif, kita baru dapat menyatakan menang atas pandemi apabila pandemi ini dapat berakhir dan kita dapat kembali melakukan mobilisasi global tanpa hambatan," kata Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com