JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan 70 juta penduduk telah divaksin Covid-19 pada Juli 2021. Presiden Joko Widodo mengatakan, kurva kasus Covid-19 di Indonesia akan menurun jikat target ini tercapai.
Oleh karena itu, Jokowi meminta kepala daerah mendukung program vaksinasi Covid-19.
"Kita ingin di bulan Juli, target kita paling tidak 70 juta penduduk harus sudah divaksinasi. Nanti kurvanya (Covid-19) akan kelihatan turunnya di bulan Juli kalau vaksinasinya bisa mencapai 70 juta orang," ujar Jokowi saat memberikan sambutan secara virtual dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah 2021, ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (14/4/2021) malam.
Baca juga: Kades dan Lurah Diminta Aktif Mobilisasi Lansia untuk Ikut Vaksinasi Covid-19
Jokowi menuturkan, vaksinasi merupakan pendukung dalam penanganan Covid-19 lainnya, seperti penerapan protokol kesehatan dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Jokowi mengingatkan sasaran program vaksinasi yang harus dituju, yakni tenaga kesehatan, pelayan publik dan kelompol lanjut usia (lansia).
Kemudian ia menekankan, pelaksanaan vaksinasi harus diprioritaskan di lokasi yang tingkat mobilitas atau interaksi masyarakatnya tinggi.
"Dengan cara ini kita harapkan pemulihan kesehatan bisa segera kita capai," kata Jokowi.
Baca juga: Dinkes DKI: Jangan Takut Vaksinasi Selama Berpuasa
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengungkapkan, vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah mencapai 15,4 juta hingga Senin (12/4/2021).
Vaksinasi dilakukan terhadap tenaga kesehatan, lansia dan pekerja publik.
"Alhamdulillah hingga hari ini pukul 12.00 WIB sudah 15,4 juta suntikan vaksin Covid-19 diberikan kepada tenaga kesehatan, lansia dan pelayan publik," ujar Reisa dalam keterangan pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden.
Jika dirinci, jumlah itu terdiri dari 10 juta lebih masyarakat yang menerima vaksin Covid-19 dosis pertama. Kemudian, sekitar 5 juta masyarakat mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua.
Baca juga: Wamenkes Akui Berat Tuntaskan Vaksinasi Covid-19 Dalam Satu Tahun
Secara terpisah, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, vaksinasi tidak efektif jika menjadi strategi utama penanganan pandemi.
Sebab, menurut Dicky, herd immunity tidak bisa dicapai dalam waktu singkat, ditambah persebaran virus di Indonesia tidak terjaga.
"Vaksinasi memang penting karena dalam jangka pendek dapat digunakan untuk menurunkan angka penularan dan angka kematian (Covid-19). Namun tidak boleh menggantikan dan mengabaikan strategi yang jauh lebih penting yaitu deteksi kasus secara dini," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: Epidemiolog Ingatkan Vaksin Hanya Tambahan, Tak Bisa Atasi Pandemi
Dicky menilai, jika pemerintah mengutamakan vaksinasi dan bukan menahan laju persebaran virus, maka vaksinasi harus terus berulang setiap tahun.
Dengan demikian, program vaksin tidak efektif mengatasi pandemi.
"Jika begini terus nanti trennya adalah vaksin akan harus berulang setiap satu tahun. Ini tidak efektif," ujar Dicky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.