JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Pencegahan Badan Nasional Penannggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan mengatakan, di Indonesia terdapat 53.000 desa atau kelurahan rawan bencana.
Oleh karena itu, pemerintah pun membentuk desa tangguh bencana.
Desa tangguh bencana adalah desa atau kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi menghadapi ancaman bencana serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana tersebut.
Baca juga: RI Rawan Bencana, Revisi UU Penanggulangan Bencana Dibahas DPR-Pemerintah
"Dari hampir 75.000 desa yang ada di Indonesia, lebih dari 53.000 desa atau kelurahan berada di daerah rawan bencana," kata Lilik di acara webinar yang digelar BNPB, Rabu (14/4/2021).
Lilik mengatakan, setidaknya terdapat 5.744 desa rawan tsunami, 37.497 desa rawan longsor, 45.973 desa rawan gempa bumi, 2.160 desa rawan gunung api, 47.430 desa rawan banjir, dan beberapa bencana lainnya.
BNPB juga mencatat terdapat 51 juta keluarga di Indonesia yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana tersebut.
Baca juga: PMI Bangun Gudang Logistik di 8 Provinsi Rawan Bencana
"95 persen bencana yang terjadi di Indonesia adalah bencana hidrometeorologi sehingga konvergensi menjadi penting," kata dia.
Adapun dalam penilaian desa tangguh yang berada di rawan bencana, kata dia, ada rapor yang menjadi penilaian.
Beberapa komponen yang digunakan sebagai penilaian adalah kualitas dan akses layanan dasar, sistem penanggulangan, pengelolaan risiko bencana, kesiapsiagaan darurat, dan pemulihan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.