Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialog dengan Kanselir Jerman, Jokowi Singgung soal Kesetaraan Akses Vaksin Covid-19

Kompas.com - 14/04/2021, 07:38 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Angela Merkel secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (13/4/2021).

Pertemuan dilakukan sehari setelah pembukaan pameran dagang Hannover Messe 2021.

Dalam pertemuan itu, Jokowi mengungkapkan kekhawatirannya atas nasionalisme vaksin yang akan membuat akses sejumlah negara menjadi tidak setara.

"Nasionalisme vaksin terus menjadi kekhawatiran. Ini akan sangat menganggu ketersediaan vaksin dunia dan menggangu kesetaraan akses vaksin bagi semua," ujar Jokowi, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.

Baca juga: Jokowi Serukan Penolakan terhadap Nasionalisme Vaksin

Istilah nasionalisme vaksin merujuk pada situasi ketika suatu negara ingin mengamankan stok vaksin demi kepentingan warga negaranya sendiri.

Jokowi pun menjelaskan mengenai program vaksinasi yang tengah berjalan di Indonesia. Selain Sinovac, Indonesia juga menggunakan vaksin AstraZeneca.

Ia berharap Jerman membangun kerja sama dengan Indonesia di sektor kesehatan pada masa mendatang.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Negara juga menyebut kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia mulai membaik.

Hal itu terlihat dari menurunnya jumlah penambahan kasus positif Covid-19 secara harian.

"Kasus positif di Indonesia sudah mulai membaik. Di bulan Januari, angka positif (Covid-19) Indonesia sempat mencapai lebih dari 14.000 dalam satu hari. Sementara dalam dua minggu ini, angka positif berkisar 4.000-5.000 ribu per hari," ujar Jokowi.

Baca juga: Menlu Retno: Hentikan Politisasi dan Nasionalisme Vaksin Covid-19

Ia menyebut, perbaikan kondisi ini didukung protokol kesehatan yang terus diterapkan semua pihak.

Penurunan angka kasus positif juga disebabkan kebijakan micro-lockdown (PPKM mikro) sampai tingkat desa.

Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.

Baca juga: UPDATE 13 April: Sebaran Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di Jawa Barat dengan 1.456 Kasus

Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Selasa (13/4/2021) menunjukkan penambahan kasus positif sebanyak 5.702 orang.

Sehingga, total kasus Covid-19 di Indonesia ini mencapai 1.577.526 orang.

Selain itu, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 6.349 orang dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, kini ada 1.426.145 pasien yang sembuh dari Covid-19.

Kemudian, jumlah pasien yang meninggal dunia bertambah sebanyak 126 orang. Total kasus kematian akibat Covid-19 sampai saat ini mencapai 42.782 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com