Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Airlangga Disebut Tertinggi, Golkar: Kerja Kerasnya Diketahui Publik

Kompas.com - 13/04/2021, 11:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, partainya menyambut baik hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) yang menempatkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai tokoh partai politik dengan elektabilitas tertinggi.

Menurut Ace, hasil survei tersebut menunjukkan, publik telah mengetahui kinerja Arilangga sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

"Berarti kerja keras Pak Airlangga sebagai Menko Perekonomian, beliau kerja siang malam sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, juga diketahui publik," kata Ace saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Anies hingga Prabowo Masuk Survei Capres, Golkar Tetap Komitmen Dukung Airlangga

Ia mengakui, usulan untuk mengajukan Airlangga sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mengalir kuat dari daerah dan kader-kader Partai Golkar.

Ace yang menjabat sebagai pelaksana tugas ketua DPR Partai Golkar Jawa Barat juga menilai Airlangga merupakan kader terbaik Golkar untuk diusung sebagai calon presiden.

Ia mengatakan, Partai Golkar sudah seharusnya memiliki calon presiden sendiri karena Partai Beringin itu merupakan pemenang kedua pada pemilu lalu.

"Selain itu, belajar dari pemilu 2019 di mana pileg dan pilpres yang dilaksanakan secara bersamaan, memungkinkan adanya kampanye yang linier antara pemilihan legislatif dan pemilihan presiden," kata dia.

Ace menyebut, kader Partai Golkar akan sepenuh hati mengampanyekan Airlangga sebagai simbol partai pada Pilpres 2024 mendatang.

Namun, kata Ace, Airlangga mengaku masih fokus untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

"Pada saatnya Pak Airlangga sendiri yang akan menyampaikan tentang pencapresan beliau," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, hasil survei KedaiKOPI menunjukkan Airlangga mendapat elektabilitas tertinggi dengan angka 17,6 persen sebagai tokoh partai politik yang cocok menjadi presiden di tahun 2024.

Di urutan kedua, muncul nama Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan persentase 15,6 persen, kemudian diikuti nama politisi Partai Gerindra Sandiaga Uno dengan angka 13,7 persen.

Selanjutnya, muncul nama politisi PDI-P Puan Maharani dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar dengan angka 9,6 persen, disusul oleh Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan angka 9,0 persen dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu 8,3 persen.

Lalu, ada nama politisi Partai Golkar Jusuf Kalla 5,9 persen, Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri, dan politisi Nasdem Ahmad Syahroni 4,8 persen.

Adapun aspirasi kader Golkar agar Airlangga maju sebagai capres pada 2024 mengemuka dalam Rapimnas Golkar pada awal Maret 2021.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, 34 DPD tingkat provinsi, 10 organisasi masyarakat di lingkungan partai, serta para senior partai telah menyatakan aspirasinya secara langsung.

Baca juga: Survei: Airlangga Tokoh Parpol dengan Elektabilitas Tertinggi Capres 2024, Disusul Prabowo dan Sandiaga

"Bila selama ini kita menerima aspirasi tersebut secara informal, mendengarkan suara-suara lepas dari bawah, sekarang kami DPP sudah mendapatkan pernyataan aspirasi secara langsung," kata Doli dalam keterangannya, Sabtu (6/3/2021).

Akan tetapi, Airlangga belum menjawab secara pasti soal dorongan maju sebagai capres tersebut.

"Aspirasi itu akan menjadi pertimbangan beliau dan pada waktunya akan menjawab aspirasi itu. Beliau menyampaikan bahwa saat ini Golkar sedang fokus membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi," ujar Doli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Nasional
Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Nasional
Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Nasional
Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com