Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Pastikan Stok Vaksin Covid-19 Aman untuk Vaksinasi Dosis Kedua Bulan April

Kompas.com - 12/04/2021, 19:11 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, akibat dari embargo vaksin AstraZeneca di India, penyediaan vaksin Covid-19 di Indonesia menjadi tersendat.

Nadia mengatakan, satu-satunya stok vaksin Covid-19 pada bulan April ini adalah vaksin Sinovac buatan PT Bio Farma.

"Ini perkiraannya adalah antara 7 juta sampai dengan 11 juta pada bulan April ini," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Senin (12/4/2021).

Nadia memastikan, stok vaksin tersebut akan diberikan untuk sasaran penerima vaksin Sinovac yang sudah mendapatkan dosis pertama pada bulan Maret.

Baca juga: Ini Vaksin Covid-19 yang Resmi Digunakan di Indonesia dan Status Sertifikasinya di WHO

Ia mengatakan, interval atau jarak penyuntikan vaksin dosis kedua Sinovac yang dilakukan pada bulan Maret sudah sekitar 28 hari.

"Jadi kita samakan rentang dosis penyuntikan baik untuk usia 20 tahun maupun 60 tahun yaitu rentang di dosis kedua itu 28 hari. Dan ini dipastikan yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama bulan Maret, akan mendapatkan vaksin Sinovac yang sama pada bulan April," ujarnya.

Di samping itu, Nadia mengatakan, total ada sebanyak 57 juta dosis vaksin yang telah diterima Indonesia.

Ia mengatakan, 57 juta dosis vaksin yang diolah tersebut menghasilkan 47 juta dosis vaksin.

Dari 47 juta dosis vaksin tersebut sebanyak 24 juta dosis vaksin sudah distribusikan ke provinsi dan kabupaten/kota.

Baca juga: Hingga 12 April, Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Capai 15,4 Juta Suntikan, Dosis Dua baru 5 Juta

Menurut Nadia, dari 24 juta dosis vaksin tersebut sebanyak 3 juta dosis vaksin Sinovac sudah digunakan pada awal Januari untuk tenaga kesehatan dan 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca sudah didistribusikan.

Dengan demikian, stok vaksin yang beredar di Indonesia sebanyak 20 juta dosis yang digunakan untuk vaksinasi tahap kedua untuk kelompok lansia dan petugas pelayanan publik.

"Sisa 20 juta dosis, kalau kita melihat saat ini yang sudah mendapatkan suntikan dosis pertama dan dosis kedua kurang lebih 15 juta orang. Jadi kita tahu ada sekitar 9 juta dosis yang masih beredar dan berada di gudang provinsi dan gudang kabupaten kota maupun di fasilitas pelayanan kesehatan," tuturnya.

Lebih lanjut, Nadia menambahkan, masih ada sebanyak 23 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk di PT Bio Farma yang akan diolah pada bulan April ini sekitar 7-11 juta dosis vaksin.

"Nah sisanya dari 23 juta tadi dikurangi 11 atau sampai dengan 7 juta itu akan diproduksi menjadi vaksin jadi di bulan Mei untuk vaksin Sinovac. Jadi tidak perlu khawatir, vaksinasi pasti akan cukup untuk memenuhi dosis kedua," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com