Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persoalan Bangsa Dinilai Tak Bakal Tuntas jika Parpol Pilih Kader Berdasarkan Popularitas

Kompas.com - 12/04/2021, 17:48 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Inisiator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia Adhie Massardi menilai partai politik (parpol) tidak akan menelurkan kader yang bisa menyelesaikan permasalahan bangsa jika hanya mengacu pada popularitas.

Menurut Adhie, untuk bisa menyelesaikan persoalan, parpol harus memilih kader untuk maju mengikuti kontestasi pemilu sesuai dengan kapasitas dan kualitasnya.

Adhie menjelaskan bahwa parpol semestinya mencari kader secara mandiri. Baru berusaha meningkatkan popularitas kader dan elektabilitasnya.

Baca juga: Politik, Hukum, dan Sebaik-baiknya Partai Politik

"Di masa lalu parpol yang mencari tokoh-tokohnya kemudian disampaikan pada masyarakat. Tapi ketika parpol lupa dan alpa dalam mencari, menyeleksi tokoh-tokohnya, kemudian masyarakat memilih sendiri lewat sosial media dan diangkat oleh lembaga-lembaga survei, parpol baru melirik nama-nama itu," jelas Adhie dalam Peluncuran Hasil Survei Calon Pemimpin 2024 yang diadakain KedaiKOPI, Senin (12/4/2021).

Padahal, sambung Adhie, yang akhirnya menentukan siapa kandidat yang berhak maju dalam kontestasi pemilu adalah parpol itu sendiri.

Pemilihan kandidat itu, jelas Adhi, mempertimbangkan persyaratan seperti jika pilpres berarti presidential threshold, begitu pun dengan pemilihan kandidat di Pilkada.

"Nah pertanyaannya kemudian adalah parpol akan menentukan sendiri kandidatnya, atau mencari (kandidat) yang dibicarakan masyarakat," ungkap dia.

"Kalau itu (yang dibicarakan) yang dipilih, berarti persoalan bangsa ini akan tetap menjadi persoalan. Karena (kandidat) yang diangkat ini adalah tokoh-tokoh yang memiliki popularitas tinggi, elektabilitas tinggi menurut versi lembaga-lembaga survei itu," jelasnya.

Sebagai informasi Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menyampaikan hasil surveinya pada ketegori elektabilitas terbuka tentang sosok yang cocok menjadi Presiden 2024.

Hasil survei tersebut menunjukan nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di peringkat pertama dengan capaian 24,5 persen.

Pada peringkat kedua diisi oleh Presiden Joko Widodo dengan presentase 18,5 persen. Diikuti peringkat ketiga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan raihan 16,5 persen.

Baca juga: Survei KedaiKopi: Ekonomi, Korupsi, dan Penanganan Covid-19 Dianggap Kelemahan Pemerintah

Selain itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di peringkat keempat dengan 13,3 persen.

Adapun peringkat kelima adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang mendapat angka 12,5 persen.

Diketahui survei yang dilakukan KedaiKOPI melibatkan 1.260 responden yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Survei ini dilakukan pada periode 29 Maret hingga 4 April 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com