JAKARTA, KOMPAS.com – Pada empat tahun lalu, tepatnya 11 April 2017, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tak pernah menyangka akan mengalami pengalaman pahit dalam hidupnya, yakni disiram air keras tepat di wajahnya. Peristiwa tersebut berimbas pada kebutaan di mata kiri Novel.
Di pagi yang tenang itu, mulanya Novel berjalan dengan santai berjalan menuju masjid yang hanya berjarak 50 meter dari rumahnya untuk menunaikan shalat Subuh berjamaah.
Suasana terasa normal, jalanan di sekitar hanya dilalui oleh orang yang ingin pergi ke masjid. Orang yang hadir di masjid terdiri dari warga sekitar yang sebagian diantaranya dikenali Novel.
Baca juga: Novel Baswedan Harap Kasusnya Bisa Diusut Lebih Jauh, Ini Kata Polri
Setelah selesai shalat, Novel langsung kembali ke rumahnya dengan berjalan kaki. Di tengah perjalanan ia mendengar sebuah sepeda motor berjalan dengan sangat lambat.
"Saat di pertigaan saya tidak mendengar suara motor, saat di jalan ke rumah saya, saya mendengar," kata Novel dalam persidangan yang dipantau dari akun YouTube PN Jakarta Utara, Kamis (30/4/2020).
Saat motor mendekat, Novel menolehkan wajahnya ke kanan, sesuai arah datangnya suara. Namun, belum sempat ia menengok dan mengenali wajah si pengendara, muka Novel sudah keburu disiram air keras.
Setelah menyiram wajah Novel, kedua terdakwa langsung meninggalkan lokasi demgan cepat mengendarai sepeda motor matic.
Ketika disiram air keras tersebut, Novel merasakan wajahnya begitu panas seperti terbakar. Pandangan matanya waktu itu juga sangat buram.
Baca juga: Novel Baswedan Berharap Kapolri Baru Bisa Usut Lebih Jauh Kasus Penyiraman Kepadanya
Awalnya ia berusaha mencari sumber air untuk menyiram wajah di sebuah rumah paling dekat di tempat kejadian. Akan tetapi ia mengurungkan niatnya, lalu berputar kearah masjid untuk menjangkau tempat wudhu.
Saking buramnya, Novel sampai menabrak batang pohon lalu terjatuh. Ia pun berteriak kencang karena tak kuasa menahan sakitnya luka bakar yang terasa di wajah.
Mendengar teriakan Novel, warga yang ikut shalat subuh langsung mendatangi dan membantunya kembali ke masjid.
Di sana, Novel berulang kali membasuh wajahnya dengan air untuk membersihkan paparan air keras di wajahnya. Setelah itu, tetangga Novel berinisiatif mengambil mobil dan membawanya ke Rumah Sakit Mitra Keluarga untuk mendapatkan perawatan.
Setelah dirawat di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Novel sempat dirujuk ke RS Jakarta Eye Center, Menteng, Jakarta.
Baca juga: Meski Tangkap Menteri, Novel Baswedan: Pelemahan KPK Benar-benar Ada
Namun tak berselang lama, Novel diputuskan untuk menjalani perawatan matanya di Singapura, tepatnya di Singapore General Hospital.
“Hari ini kami sudah konsultasi dengan para dokter, mungkin untuk mendapatkan terapi yang lebih baik kita merujuk Pak Novel ke Singapura. Mohon doanya agar kondisi beliau cepat kembali pulih,” kata Ketua KPK Agus Rahardjo di RS Jakarta Eye Center (12/4/2017).