Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Risma Beri Santunan Rp 120 Juta untuk 8 Ahli Waris Korban Gempa Malang

Kompas.com - 12/04/2021, 11:10 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyalurkan santunan kematian untuk delapan orang ahli waris korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi bermagnitudo 6,1 di Malang, Jawa Timur.

Risma mengatakan, santunan tersebut diserahkan kepada lima orang ahli waris korban meninggal di Kabupaten Lumajang dan tiga orang di Kabupaten Malang.

Adapun, nilai santunan korban meninggal sebesar Rp 15 juta/jiwa. Dengan demikian, total nilai santunan sebesar Rp 120.000.000.

“Sudah diserahkan. Jadi korban meninggal lima orang di Kabupaten Lumajang dan tiga orang di sini (Kabupaten Malang). Nanti yang di Kabupaten Lumajang akan diserahkan Pak Dirjen (Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin),” kata Risma dalam keterangan tertulis dikutip laman resmi Kemensos RI, Senin (12/4/2021).

Baca juga: Korban Gempa Malang Tidur di Teras Rumah, Khawatir Tertimpa Runtuhan

Risma mengatakan, pihaknya juga menyalurkan bantuan logistik untuk dua daerah tersebut.

Bantuan yang disalurkan berupa Velbet, Matras Lembar, Tenda Payung, Tenda Serbaguna Keluarga Merah, Tenda Gulung Merah, dan Kasur Merah. Bantuan logistik ini memiliki nilai sebesar Rp 343.511.510.

Kemudian, bantuan logistik di Kabupaten Malang berupa matras lembar, kids ware, food ware, makanan siap saji, makanan anak, selimut merah, kasur merah dengan nilai Rp105.074.490.

Ia mengatakan, bantuan tersebut belum terhitung dari bantuan logistik yang diangkut tiga truk yang sudah dikirim lebih dulu.

"Mudah-mudahan bantuan ini meringankan sebagian beban bapak/ibu sekalian. Saya atas nama pemerintah mengucapkan duka mendalam. Semoga bapak/ibu bisa bersabar. Dan cobaan ini segera berakhir dan kita bisa beraktivitas seperti sediakala," ujar Risma.

Di samping itu, saat berkunjung ke Kabupaten Lumajang, Risma mengatakan, sebanyak 428 rumah harus direlokasi ke daerah yang aman karena kondisi rumah berada di kemiringan tajam.

"Berbahaya kalau ditinggali. Jika terjadi gempa susulan, dikhawatirkan akan menyebabkan kerusakan dan melukai penghuni rumah,” ucapnya.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Risma meminta Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq agar mengevakuasi warga yang masih bertahan di rumah yang rusak dan berada di tebing.

Ia juga meminta agar Pemda mendirikan dapur dapur umum dan tenda pengungsian bagi warga terdampak.

“Sebaiknya di luar karena rumah. Di tebing tidak memungkinkan untuk ditempati kuatir terjadi gempa susulan,” pungkasnya.

Gempa bumi berkekuatan 6,7 magnitudo mengguncang Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (10/4/2021) pukul 14.05 WIB.

Baca juga: Gempa Malang, Risma Saluran 3 Truk Bantuan dan Dirikan Dapur Umum

Berdasarkan laporan BNPB, hingga Minggu (11/4/2021) pagi tercatat 8 meninggal dunia, 3 orang mengalami luka sedang hingga berat, dan 36 orang luka ringan akibat gempa bumi bermagnitudo 6,1 yang mengguncang wilayah Malang dan sekitarnya.

Titik episentrum gempa diketahui berada di laut dengan jarak 96 kilometer selatan Kota Kepanjen, Malang, pada kedalaman 80 kilometer.

Selain di selatan Jawa Timur, gempa itu juga dirasakan di Solo, Yogyakarta, Wonogiri, dan sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com