JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ali M Abdillah mengatakan, semua pihak harus memberikan perhatian serius terkait perlawanan infiltrasi terorisme di kalangan anak muda.
Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan agar langkah antisipasi bisa dilakukan.
Sebab, kata dia, jaringan teroris saat ini sudah memanfaatkan organisasi yang ada di sekolah, salah satunya organisasi kerohanian.
"Hal ini perlu menjadi perhatian semua pihak agar langkah antisipatif dapat dilakukan. Orangtua harus mengawasi betul, karena jaringan teroris ini dapat memanfaatkan organisasi kerohanian sekolah sebagai pintu masuk doktrinasi terhadap anti negara, anti pemerintah,” ujar Ali dikutip dari Antara, Minggu (11/4/2021).
Baca juga: Kontras Kritik Wacana Pelabelan KKB di Papua sebagai Organisasi Terorisme
Ali mengatakan, kalangan anak muda yang sudah terpapar radikalisme terlihat jelas dari pelaku teror di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri.
Kedua teror itu, kata dia, dilakukan oleh mereka yang relatif masih berusia muda.
“Ketika anak sudah masuk ke jaringan mereka (kelompok radikal) dan diberikan doktrin sesuai kepentingan mereka, maka ini akan menjadi amunisi yang suatu saat bisa meledak. Ini yang harus diwaspadai bersama,” kata dia.
Oleh karena itu, kata dia, antisipasi terhadap paham teror tersebut harus dilakukan di sekolah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag), dan seluruh masyarakat harus memberikan perhatian kepada para anak muda tersebut.
"Harus diawasi paham radikal tersebut agar tidak masuk di lingkungan sekolah," kata Ali.
Selain itu, Ali juga menyoroti pengendalian dan pengawasan pengajian melalui media sosial.
Sebab tak sedikit, mereka yang terpapar radikalisme juga berasal dari asupan media sosial yang menyesatkan.
Baca juga: Jokowi: Terorisme Lahir dari Cara Pandang yang Keliru, Bertentangan dengan Nilai Agama
"Apalagi ketika mengajarkan ajaran yang tidak sejalan dengan corak keragaman di Indonesia maka pemerintah harus lebih tegas. Termasuk peranan orangtua sangat penting untuk memantau anak-anaknya," terang Ali.
Ali mengatakan, anak-anak saat ini sudah menjadi incaran kelompok radikal dan diincar melalui pintu-pintu seperti sekolah.
Kelompok teroris tersebut, kata Ali, melakukan perekrutan dan cuci otak terhadap generasi muda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.