Untuk itu, dia menyarankan agar pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi mendorong maksimalisasi sistem satu data untuk membantu proses pelaksanaan pemberian bantuan ke masyarakat.
"Sampai hari ini, jalan enam tujuh tahun, belum selesai-selesai kita lakukan. Nah, karena itulah menurut saya, ini tidak bisa dipandang enteng. Periode kedua ini lebih kental bau politiknya," ujarnya.
Andi menilai, periode kedua Jokowi sarat berbau politik karena yang benar bisa berpotensi menjadi salah, terlebih dengan yang melakukan kesalahan.
Baca juga: Survei IPO: 51,3 Persen Masyarakat Nilai Bantuan Tunai Tidak Tepat Sasaran
Usai menyatakan pendapatnya, Andi mengusulkan agar Presiden Jokowi mendorong dan memastikan para menteri bekerja sesuai instruksi yang ada.
"Marah-marahnya Pak Jokowi cukup itu. Jangan sampai nanti marah lagi. Tapi action-nya harus ada," pungkasnya.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah memaparkan, hasil survei terhadap kinerja Presiden Jokowi berada di bawah 60 persen.
Disebutkan, Presiden Jokowi mendapatkan tingkat kepuasan di bidang sosial sebanyak 58 persen, bidang ekonomi 55 persen, dan bidang politik dan hukum 43 persen.
Namun, secara keseluruhan, 56 persen masyarakat menilai puas terhadap kinerja Jokowi selama masa pandemi Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.