Wiku menekankan, kenaikan kasus Covid-19 tidak hanya berpengaruh pada jumlah pasien terkonfirmasi positif, tetapi juga angka kematian.
"Itu artinya adalah nyawa, jadi itu adalah konsekuensi publik yang harus kita tanggung dan itulah kami katakan jangan melakukan mudik," ujarnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Perhubungan Adita Irawati mengatakan, pemerintah akan menambah dua kali lipat jumlah titik penyekatan selama masa larangan mudik Lebaran 2021.
Tak hanya itu, para petugas tidak hanya berjaga di jalan tol dan jalan alternatif, tetapi penjagaan akan sampai ke jalan-jalan kecil atau jalan tikus.
"Titik penyekatan bertambah dibandingkan tahun lalu sampai dua kali lipat, kalau tahun lalu sekitar 150 titik, sekarang kami jadikan lebih dari 330 titik," kata Adita dalam diskusi secara virtual, Jumat.
Baca juga: UPDATE 9 April 2021: Bertambah 5.265 Orang, Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 1.558.145
Adita mengatakan, Korps Lalu Lintas (Korlantas) akan menindak tegas kendaraan yang nekat mudik Lebaran yang diperkirakan mulai pertengahan Mei 2021 tersebut.
Misalnya, ada kendaraan pribadi ditemukan membawa penumpang umum.
"Belum lagi travel-travel gelap yang memang kasus tahun kemarin itu tahun lalu banyak terjadi. Ini jadi pembelajaran bagi kami dan Korlantas," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.