JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memerintahkan perangkat daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk segera menyiapkan tempat relokasi bagi warga yang terdampak Siklon Tropis Seroja.
Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi penanganan bencana Nusa Tenggara Timur (NTT) di kediaman Kantor Bupati Sikka.
"Setelah proses evakuasi dan pembersihan lokasi bencana selesai, atas persetujuan masyarakat setempat, maka tahap relokasi akan segera dijalankan," kata Doni sebagaimana dikutip dari siaran pers BNPB, Sabtu (10/4/2021).
"Gubernur dan Bupati diminta untuk menyiapkan lahan untuk tempat relokasi secepatnya," kata dia.
Meski demikian, Doni mengingatkan bahwa perlu dilakukan survei terlebih dahulu terhadap lahan yang akan dijadikan tempat relokasi.
Pertimbangan analisis dampak lingkungan (amdal) juga harus diperhatikan demi menyiapkan hunian yang aman.
Selain itu, Doni juga menyarankan agar tokoh adat setempat dilibatkan untuk menentukan lokasi hunian.
Hal ini bertujuan untuk tetap menjaga adat dan budaya setempat.
"Selain itu, pemerintah daerah agar segera memberikan data lengkap dan akurat mulai dari nama, alamat, dan nomor induk kependudukan (NIK)," tutur Doni.
"Kategori tingkat kerusakan juga diklasifikasikan sesuai dengan kondisi rumah pascabencana," lanjutnya.
Baca juga: UPDATE: 165 Meninggal akibat Bencana di NTT, 45 Orang Masih Hilang
Dalam hal ini, data yang disampaikan dipastikan harus akurat demi kelancaran proses relokasi sehingga tidak menimbulkan duplikasi nama.
Sebagaimana diketahui, Kota Kupang dan 21 kabupaten di Provinsi NTT dilanda bencana banjir bandang dan tanah longsor sebagai dampak dari Siklon Tropis Seroja sejak 2 April hingga 5 April 2021.
Atas kejadian tersebut, Gubernur NTT Viktor Laiskodat telah menetapkan status tanggap darurat di provinsi itu terhitung mulai 6 April hingga 5 Mei 2021.
Status keadaan tanggap darurat bencana angin siklon tropis, banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang pasang di Provinsi NTT ditetapkan melalui surat keputusan Nomor 118/KEP/HK/2021 tertanggal 6 April 2021.
BNPB melaporkan, hingga Jumat (9/4/2021), ada 165 korban jiwa akibat bencana banjir bandang di NTT dan 45 orang masih hilang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.