Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Ketiga Pandemi Landa Sejumlah Negara, Airlangga: Covid-19 Belum Selesai

Kompas.com - 07/04/2021, 18:43 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Airlangga Hartarto mengingatkan, pandemi Covid-19 belum selesai. Bahkan, sejumlah negara di Eropa dan Asia telah mengalami gelombang ketiga pandemi.

Menurut Airlangga, Inggris mengalami kenaikan kasus Covid-19 pada Januari. Demikian pula Belanda, Spanyol, India dan Papua Niugini.

"Ini menunjukkan bahwa Covid-19 belum selesai," kata Airlangga, seusai sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/4/2021).

Baca juga: UPDATE: Sebaran 4.860 Kasus Baru Covid-19, DKI Tertinggi dengan 862

Untuk mencegah peningkatan kasus, pemerintah membatasi mobilitas masyarakat jelang libur Lebaran 2021.

Jika melihat pengalaman pada Idul Fitri tahun lalu, kasus Covid-19 tetap meningkat sebesar 93 persen meski diterapkan berbagai pembatasan.

"Oleh karena itu Bapak Presiden meminta bahwa kebijakan pengendalian itu agar segera dilaksanakan dan sudah ada larangan mudik," ujar Airlangga.

Baca juga: UPDATE 7 April: Ada 113.570 Kasus Aktif Covid-19 Di Indonesia

Sementara, Menteri Agama menerbitkan surat edaran yang mengatur berbagai kegiatan keagamaan selama Ramadhan.

Kemudian, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperketat mobilitas masyarakat, termasuk mengatur kekarantinaan perjalanan di dalam negeri.

Airlangga mengatakan, dalam sidang kabinet paripurna Presiden menginstruksikan agar penanganan Covid-19 dan ekonomi berjalan beriringan.

"Kita harus menjaga momentum pertumbuhan di mana dengan pertumbuhan ekonomi dan penanganan pandemi covid ini harus berjalan seiring," kata Airlangga.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 4.860 Orang, Kasus Covid-19 Indonesia Kini 1.547.376

Selain itu Airlangga menyampaikan, kasus aktif Covid-19 sudah menunjukkan perbaikan. Persentasenya mencapai 7,4 persen, lebih rendah dari kasus aktif global yang berada di angka 17,3 persen.

Kemudian, kasus kesembuhan mencapai 89,9 persen, lebih tinggi dari rata-rata kesembuhan global sebesar 80,5 persen.

"Tinggal di kasus kematian kita masih di atas global, global 2,17 dan kita 2,7 persen," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com