Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo Sebut Indonesia Sudah Uji Coba Layanan 5G 12 Kali, Salah Satunya Saat Asian Games 2018

Kompas.com - 07/04/2021, 14:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengungkapkan, Indonesia telah melakukan uji coba layanan 5G sebanyak 12 kali dalam periode 2017 hingga 2020, salah satunya pada Asian Games 2018.

Menurut Johnny, uji coba itu digarap pemerintah bersama dengan lima operator seluler di Indonesia.

"Dalam periode tahun 2017 hingga 2020, Kominfo bersama lima operator seluler nasional melaksanakan 12 kali uji coba jaringan 5G. Termasuk pada saat Asian Games ke-18 pada 2018," kata Johnny dalam rapat kerja Komisi I dengan Menkominfo, Rabu (7/4/2021).

Johnny juga membeberkan bahwa uji coba layanan 5G paling banyak dilakukan di wilayah Eropa.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Aturan TKDN untuk Perangkat 5G, Ini Besarannya

Menurut data yang ia miliki, ada setidaknya 580 kali uji coba 5G oleh 219 operator di 100 negara.

Untuk kawasan Asia Tenggara, lanjutnya, gelombang komersialisasi layanan 5G juga sudah terasa.

Ia menuturkan, gelombang komersialisasi pengembangan layanan 5G ini juga sejalan dengan Asean Digital Masterplan 2025, di mana Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tergabung di dalamnya.

Diakui Johnny, sejumlah negara di Asia Tenggara sudah memasuki tahap implementasi 5G secara komersial. Namun, penggunaan layanan 5G di beberapa negara tersebut dinilainya masih terbatas.

Baca juga: Hal-hal yang Bisa Dinikmati saat Jaringan 5G Hadir di Indonesia

"Meskipun masih dalam lingkup area yang terbatas. Misalnya, Singapura, koneksi 5G nya baru mencapai 2,28 persen dari total pengguna selulernya. Thailand 0,85 persen, dan Filipina 0,07 persen dari total pengguna selulernya," ungkap dia.

Lebih lanjut, Johnny mengatakan bahwa teknologi jaringan 5G membawa beberapa terobosan baru dibandingkan generasi sebelumnya.

Salah satunya, kata dia, teknologi 5G akan memberikan kecepatan transmisi data 10 kali lebih cepat dibandingkan 4G.

"Namun juga menghasilkan waktu response, atau delay time di kisaran 1 mili second. Kemudian konsumsi energi yang lebih efisien, pembagian jaringan yang lebih fleksibel, dan kapasitas bandwith yang lebih besar," jelasnya.

Baca juga: Teknologi 5G Bukan Sekadar Kecepatan Download

Johnny mengatakan, seluruh karakteristik dalam jaringan 5G akan mendukung kemanfaatan teknologi digital yang lebih luas dan beragam.

Oleh karena itu, dia meyakini bahwa jaringan 5G tersebut akan berpotensi meningkatkan produktivitas perekonomian nasional.

Pada kesempatan tersebut, Johnny memberikan gambaran bagaimana jaringan 5G bekerja lebih cepat dibandingkan jaringan sebelumnya.

"Dengan teknologi 5G, jika bapak ibu yang terhormat mengunduh film berdurasi dua jam, hanya akan membutuhkan waktu sangat sebentar yaitu di kisaran waktu 36 detik saja. Ini tentu sebuah peningkatan kinerja yang siginifikan dibandingkan teknologi 4G yang membutuhkan waktu sekitar 6 menit," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com