Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin AstraZeneca Dipakai MUI, Wapres Harap Tumbuhkan Kepercayaan

Kompas.com - 07/04/2021, 11:17 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan AstraZeneca yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dapat menjadi pendorong dan memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk bersedia divaksin.

Pasalnya, kesediaan masyarakat untuk divaksin akan mempercepat target vaksinasi Covid-19 yang ditargetkan pemerintah.

Dengan demikian, masyarakat tidak takut ataupun ragu divaksin Covid-19, termasuk yang menggunakan vaksin AstraZeneca.

Baca juga: Menkes: Vaksin AstraZeneca Aman, Boleh, dan Wajib bagi Muslim

"Mudah-mudahan vaksinasi menggunakan AstraZeneca oleh MUI Pusat hari ini akan jadi semacam pendorong, memberikan kepercayaan dalam rangka mempercepat proses vaksinasi supaya kita bisa capai kekebalan kelompok," kata Ma'ruf saat menyaksikan vaksinasi keempat MUI di Kantor Pusat MUI, Rabu (7/4/2021).

"Dari segi keamanan Insya Allah aman, AstraZeneca itu aman," ucapnya.

Vaksin AstraZeneca asal Inggris sendiri sempat menjadi kontroversi karena bahan yang terkandung di dalamnya mengandung tripsin babi, yang bisa menjadikannya haram bagi umat muslim.

Namun, karena saat ini seluruh dunia tengah berada dalam masa yang sulit dan bahaya akibat pandemi Covid-19, maka penggunaan vaksin tersebut tetap diperbolehkan bagi muslim dengan dikeluarkannya fatwa MUI.

Baca juga: Fatwa MUI: Meski Mengandung Babi, Vaksin AstraZeneca Boleh Digunakan

Ma'ruf mengatakan, pemerintah ingin agar target vaksinasi Covid-19 bisa segera tercapai dengan partisipasi masyarakat di dalamnya.

"Supaya vaksinasi ini bisa cepat tercapai semua masyarakat baik yang muda maupun tua. Saya termasuk kelompok orang tua, lanjut usia sudah divaksin juga dan tidak ada masalah," kata dia.

"Kemarin saya saksikan di beberapa daerah juga termasuk orang-orang tua sudah divaksin. MUI-MUI di daerah, bahkan kiai-kiai di Jawa Timur sudah menggunakan AstraZeneca. Jadi saya pikir, ini hal yang sangat baik," ucap Ma'ruf Amin.

Ma'ruf mengatakan, bagi MUI vaksinasi sudah menjadi kewajiban atau fardu kifayah untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) sebanyak 70 persen dari populasi sesuai target pemerintah.

Baca juga: Kemenkes: Kejadian Pasca-vaksinasi AstraZeneca Masih dalam Batas Wajar

Dengan demikian, maka vaksinasi hukumnya menjadi wajib selama target 70 persen dari populasi atau 181,5 juta penduduk yang divaksin itu belum tercapai.

"Jadi karena memang untuk menjaga diri, hukumnya adalah wajib. Ini saya kira hal yang menjadi penting," ucap Ma'ruf.

Adapun dalam peninjauan vaksinasi Covid-19 di MUI tersebut, Ma'ruf juga didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca juga: Wapres: Istimewa, Vaksinasi Covid-19 di MUI Gunakan AstraZeneca

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

Nasional
“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Nasional
Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Nasional
Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Nasional
Jokowi Bakal Siapkan Proses Transisi Pemerintahan Baru Usai Putusan MK

Jokowi Bakal Siapkan Proses Transisi Pemerintahan Baru Usai Putusan MK

Nasional
Jika Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PDI-P Dinilai Tak Punya Nilai Jual

Jika Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PDI-P Dinilai Tak Punya Nilai Jual

Nasional
Gerindra: Pertemuan Prabowo-Megawati Sedang Cocokkan Waktu, Tidak Lama Lagi...

Gerindra: Pertemuan Prabowo-Megawati Sedang Cocokkan Waktu, Tidak Lama Lagi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com