JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ade Irfan Pulungan menilai tak ada yang salah dengan kehadiran Presiden Joko Widodo dalam acara pernikahan Youtuber Atta Halilintar dan penyanyi Aurel Hermansyah.
Sebab, Irfan mengatakan, acara tersebut digelar dengan menerapkan protokol kesehatan. Hal ini ia sampaikan dalam merespons kritik masyarakat terhadap kehadiran Jokowi dalam acara pernikahan Atta-Aurel.
"Apa yang salah dalam kehadiran Pak jokowi di pernikahan Atta dan Aurel? Toh semuanya telah mematuhi protokol kesehatan," kata Irfan kepada Kompas.com, Selasa (6/4/2021).
Baca juga: Kritik Jokowi Datangi Pernikahan Atta-Aurel, Mardani: Bukan Contoh yang Baik
Irfan mengatakan, Jokowi hadir dalam acara pernikahan dengan memakai masker dan disiplin menjaga jarak.
Protokol kesehatan juga diterapkan oleh penyelenggara acara maupun tamu undangan.
Selain itu, kata Irfan, Jokowi hadir karena penyelenggara dapat menggelar acara sesuai dengan prosedur standar yang ditentukan Istana Kepresidenan.
"Ketika orang ingin mengundang Presiden, tentu kan ada SOP-nya, ada peraturan, ada sistem yang harus diikuti oleh pengundang tersebut. Dalam kondisi Covid maupun tidak dalam kondisi Covid, tentu Paspampers dan protokol Istana akan melakukan pengecekan," ujar Irfan.
Baca juga: Soal Pernikahan Atta-Aurel, KPI Mengaku Baru Tahu Presiden Jokowi Akan Datang Sehari Sebelum Acara
Selain itu, Irfan juga menilai tidak ada yang salah dengan publikasi kehadiran Jokowi di pernikahan Atta-Aurel melalui akun media sosial resmi Kementerian Sekretariat Negara.
Masyarakat mengkritik publikasi tersebut lantaran pernikahan Atta-Aurel dinilai tidak termasuk agenda kenegaraan.
Sedankan Irfan berpandangan bahwa publikasi itu merupakan bentuk keterbukaan informasi.
"Memang enggak boleh dipublikasikan seperti itu? Itu kan bagian dari aktivitas dia (Presiden Jokowi," kata Irfan.
Baca juga: Tak Beri Sanksi Tayangan Pernikahan Atta-Aurel, KPI: Bukan karena Pak Jokowi Hadir
Irfan pun meminta masyarakat tidak melulu berpikir negatif terhadap Presiden. Ia mengajak masyarakat objektif dan rasional dalam memberikan penilaian terhadap kegiatan Jokowi.
"Jadi kehadiran Pak Jokowi saat itu tidak ada yang harus kita salahkan. Kalau orang berpikir negatif ya pasti semua akan disalahkan Pak Jokowi, nyinyir aja kan," kata Irfan.
"Kalau begitu, ibaratnya tikus mati di got yang disalahkan Pak Jokowi, tikus ketabrak mobil di jalan disalahkan Pak Jokowi. Itu kan enggak fair juga," tuturnya.
Baca juga: Jokowi Jadi Saksi Pernikahan Atta-Aurel, Krisdayanti: Tolong Jangan Dianggap Berlebihan
Acara pernikahan Atta-Aurel yang dihadiri Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana itu digelar pada Sabtu (3/4/2021).
Hadir pula Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Kehadiran para pejabat negara itu menuai kritik publik lantaran saat ini Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19.
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera menilai, kehadiran Jokowi bukanlah contoh yang baik.
Bahkan, saat Jokowi menghadiri pernikahan tersebut, informasinya diunggah di laman serta akun Twitter resmi Kementerian Sekretariat Negara.
"Buat saya itu bukan contoh yang baik. Publik ingin melihat pemimpin yang sama sikap dengan perkataan," kata Mardani kepada Kompas.com, Senin (5/4/2021).
Baca juga: Pernikahan Atta-Aurel Disiarkan Langsung Televisi Berjam-jam, Ketegasan KPI Dipertanyakan
Mardani menilai wajar jika sebagian masyarakat memberikan respons negatif atas kehadiran Jokowi di pernikahan tersebut.
Pasalnya, menurut Mardani, seorang pemimpin seharusnya memberikan prioritas waktu untuk hal yang lebih besar.
"Ya memang itulah kualitas kepemimpinan kita saat ini. Waktu yang kita alokasikan menunjukkan prioritas kita. Jika kita ambil perkara kecil artinya kita membuang peluang melakukan perkara besar," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.