Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tindakan Pelanggaran atas Kebebasan Beragama-Berkeyakinan Meningkat pada Periode Kedua Jokowi

Kompas.com - 06/04/2021, 17:30 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil riset Setara Institute, tindakan pelanggaran atas kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB) meningkat pada periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Pada 2019, Setara Institute mencatat ada 327 tindakan pelanggaran. Kemudian meningkat pada 2020 menjadi 422 tindakan.

"Sebelumnya itu 327 tindakan ke 422 tindakan," ujar Direktur Riset Setara Institute Halili Hasan, dalam konferensi pers, Selasa (6/4/2021).

Baca juga: Setara: Pelanggaran Kebebasan Beragama-Berkeyakinan Banyak Dilakukan Aktor Negara

Jenis tindakan pelanggaran atas KBB antara lain, pelaporan soal penodaan agama, penolakan pendirian tempat ibadah, pelarangan aktivitas beribadah, perusakan tempat ibadah, hingga kekerasan.

Sementara dari jumlah peristiwa, Setara Institute mencatat penurunan. Tercatat ada 200 peristiwa pelanggaran atas KBB pada 2019.

Pada 2020, jumlahnya menurun menjadi 180 peristiwa pelanggaran.

"Dan peristiwa ada penurunan sedikit, dari 200 ke 180," ujarnya.

Baca juga: Setara: Jabar Terbanyak Pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Tahun 2020

Halili menjelaskan, 180 peristiwa dan 422 tindakan pelanggaran atas KBB tersebar di 29 provinsi. Peristiwa pelanggaran paling banyak terjadi di Jawa Barat, yakni 39 peristiwa.

Provinsi tertinggi kedua adalah Jawa Timur dengan 23 peristiwa. Kemudian Aceh dengan 18 persitiwa KBB.

Selanjutnya ada Provinsi DKI Jakarta yang memiliki 13 peristiwa pelanggaran.

Urutan kelima, ada Provinsi Jawa Tengah dengan 12 peristiwa KBB dan Sumatera Utara 9 peristiwa pelanggaran.

Menurut Halili, pemerintah perlu mengintensifkan penguatan program solidaritas antarumat beragama untuk mencegah terjadinya pelanggaran atas KBB.

Ia juga menekankan soal penanganan penyebaran berita bohong dan penanggulangan politisasi Covid-19 berbasis doktrin keagamaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com