Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Keberhasilan Program Vaksinasi Beri Optimistis Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi

Kompas.com - 06/04/2021, 14:09 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, keberhasilan program vaksinasi Covid-19 akan berpengaruh positif terhadap pemulihan kesehatan dan ekonomi.

Pasalnya, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini telah menggoyahkan seluruh aspek kehidupan. Tak hanya kesehatan, tetapi juga ekonomi.

"Keberhasilan program vaksinasi memberikan rasa optimistis semua pihak terhadap pemulihan kesehatan dan tentunya akan diikuti dengan pemulihan ekonomi," ujar Ma'ruf di acara Forum Indonesia Bangkit, Selasa (6/4/2021).

Adapun hingga 31 Maret 2021, kata Ma'ruf, Indonesia telah melakukan vaksinasi kepada lebih dari 8 juta orang dan lebih dari 3,6 juta orang telah memperoleh vaksinasi lengkap.

Baca juga: Wapres: Semua Negara Berusaha Amankan Distribusi dan Pasokan Vaksin Covid-19

Jumlah tersebut adalah 1,3 persen dari jumlah penduduk Tanah Air.

Ma'ruf menjelaskan, secara keseluruhan lebih dari 11,6 juta dosis vaksin telah disuntikkan.

Bahkan menurut Our World in Data, kata dia, Indonesia termasuk 9 besar negara yang telah melakukan vaksinasi.

Ma'ruf pun berharap proses tersebut bisa berdampak positif karena sejumlah lembaga internasional telah optimistis bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh positif pada tahun 2021.

Lembaga IMF, Bank Dunia, ADB serta OECD memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh antara 4,4 - 4,9 persen.

Baca juga: Wapres: Pemerintah Susun Roadmap Pembangunan SDM Ekonomi Syariah

Angka-angka tersebut, kata Ma'ruf, sejalan dengan perkiraan pemerintah bahwa ekonomi akan pulih dan tumbuh mulai tahun 2021 sebesar 4,5 - 5,3 persen.

"Oleh karena itu, dunia usaha dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ini dengan sebaik-baiknya," kata dia.

Ma'ruf meyakini, dorongan stimulus fiskal melalui program Pemulihan Ekonomi nasional (PEN) serta investasi dari dunia usaha secara bersamaan akan mempercepat pemulihan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Di sisi lain, kata dia, sejak Maret 2021 pemerintah memberikan relaksasi pajak pembelian mobil dan rumah untuk mendorong demand dari kelas menengah.

Relaksasi tersebut berupa pembebasan PPnBM dengan uang muka nol persen.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Turun, Wapres Minta Tidak Lengah

Kebijakan tersebut berhasil mendorong penjualan mobil sehingga pemerintah pun berencana memperluas relaksasi PPnBM untuk kendaraan di atas 1.500 CC.

Kebijakan tersebut diharapkan akan memberikan multiplier effect terhadap sektor-sektor usaha ikutannya. Mulai dari pemasok suku cadang, retail, pembiayaan, hingga industri asuransi.

Terlebih, kata dia, beberapa bulan ini kasus Covid-19 di Tanah Air telah menurun dan mobilitas yang meningkat secara terbatas memberikan rasa optimistis terhadap perbaikan konsumsi masyarakat.

"Ekspansi dunia usaha melalui investasi diharapkan dapat kembali meningkatkan produksi dan menyerap tenaga kerja, termasuk ekspansi bisnis yang berbasis UMKM dan produk halal," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com