JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini seluruh negara termasuk Indonesia tengah berusaha mengamankan distribusi dan produksi vaksin.
Sebab, kata dia, masyarakat global tengah berusaha mengatasi pandemi sekaligus berpacu memproduksi vaksin.
Program vaksinasi dinilainya menjadi game changer dalam upaya pemulihan kesehatan dan ekonomi.
"Semua negara berusaha mengamankan distribusi dan pasokan vaksin, karena ada kekhawatiran negara produsen menahan distribusi vaksin," kata Ma'ruf di acara Forum Indonesia Bangkit, Selasa (6/4/2021).
Oleh karena itu, kata dia, Indonesia pun bersama negara lain serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung seruan global membuat perjanjian internasional.
Perjanjian tersebut tentang akses vaksin, obat-obatan, serta perlengkapan diagnostik untuk mengatasi pandemi secara adil bagi semua masyarakat dunia.
Baca juga: Wapres Ajak Promosikan Sikap Toleran untuk Cegah Paham Radikalisme
"Kita patut bersyukur, upaya diplomasi cepat yang dilakukan pemerintah sejak tahun lalu untuk mengamankan pasokan vaksin sehingga sejak Januari 2021, Indonesia telah memulai proses vaksinasi," kata dia.
Hingga 31 Maret 2021, kata Ma'ruf, Indonesia telah melakukan vaksinasi kepada lebih dari 8 juta orang dan lebih dari 3,6 juta orang telah memperoleh vaksinasi lengkap.
Jumlah tersebut adalah 1,3 persen dari jumlah penduduk Tanah Air.
Ma'ruf menjelaskan, secara keseluruhan lebih dari 11,6 juta dosis vaksin telah disuntikkan.
Bahkan menurut Our World in Data, kata dia, Indonesia termasuk 9 besar negara yang telah melakukan vaksinasi.
"Namun karena jumlah penduduk kita besar, rasio dosis vaksinasi per 100 penduduk baru sekitar 4,2 orang di bawah rata-rata dunia 7,4 orang," kata Ma'ruf.
Oleh karena itu Ma'ruf pun berharap hingga akhir tahun 2021, vaksinasi dapat diberikan kepada 181 juta orang atau 70 persen penduduk untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Baca juga: Kunjungan Kerja ke Sumbar, Wapres Dijadwalkan Tinjau Vaksin hingga Tanam Pohon
Ia pun meminta seluruh pihak untuk menyampaikan informasi yang benar dan masif serta mengajak masyarakat untuk menerima vaksinasi Covid-19.
Terlebih sejauh ini vaksinasi yang dilakukan telah teruji mampu menahan laju penyebaran Covid-19.
Selain itu, aspek keamanannya pun telah teruji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan telah dinyatakan boleh digunakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.