Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: Total 4.150 WNI Terpapar Covid-19 di Luar Negeri, Kasus Perdana di Papua Nugini

Kompas.com - 06/04/2021, 09:39 WIB
Irfan Kamil,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga negara Indonesia (WNI) yang terpapar Covid-19 di luar negeri terus bertambah berdasarkan data Kementerian Luar Negeri hingga Selasa (6/4/2021).

Berdasarkan data itu, terjadi penambahan 21 kasus baru WNI yang terinfeksi virus corona.

"Tambahan WNI terkonfirmasi Covid-19 di Azerbaijan, Papua Nugini, Polandia, Pakistan, Inggris, Singapura, Mesir, Kuwait dan Kazakhstan," tulis Kemenlu dikutip dari akun Twitter resminya, Selasa.

Baca juga: Mutasi Virus Corona E484K yang Terdeteksi di Indonesia...

WNI terpapar virus corona di Papua Nugini merupakan kasus perdana. Sebelumnya Kemenlu tidak menemukan adanya WNI yang terpapar Covid-19 di negera tersebut.

Penambahan yang terjadi di sembilan negara itu menyebabkan WNI yang positif Covid-19 kini menjadi 4.150 orang.

Rincian 21 kasus tersebut yakni, sembilan di Kazakhstan, tiga di Pakistan, dua di Azerbaijan, dua di Inggris, dan satu di Papua Nugini.

Selain itu, ada juga penambahan satu di Polandia, satu di Singapura, satu di Kuwait, dan satu di Mesir.

Kemudian, ada penambahan delapan WNI yang sembuh dari virus corona yaitu enam di Azerbaijan dan dua di Polandia.

Baca juga: UPDATE: Kasus Positif Covid-19 Masih Bertambah, Vaksinasi Bakal Melambat

Dari data tersebut, pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh kini sebanyak 3.239 orang atau 78 persen dari total kasus.

Sementara itu, total pasien meninggal sebanyak 177 orang dan 734 orang masih dalam perawatan.

Berikut data sebaran 4.150 WNI yang terkonfirmasi Covid-19 di luar negeri hingga 6 April 2021:

1. Albania: 1 WNI (stabil)
2. Arab Saudi: 270 WNI (89 sembuh, 80 stabil, 101 meninggal)
3. Aljazair: 12 WNI (sembuh)
4. Amerika Serikat: 201 WNI (149 sembuh, 26 stabil, 26 meninggal)
5. Argentina : 2 WNI (stabil)

6. Australia: 11 WNI (10 sembuh, 1 stabil)
7. Austria: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)
8. Azerbaijan: 17 WNI (sembuh)
9. Bahamas: 1 WNI (sembuh)
10. Bahrain: 41 WNI (38 sembuh, 3 stabil)

11. Bangladesh: 16 WNI (14 sembuh, 2 stabil)
12. Belanda: 42 WNI (25 sembuh, 12 stabil, 5 meninggal)
13. Belgia: 19 WNI (16 sembuh, 3 stabil)
14. Bosnia dan Herzegovina: 5 WNI (sembuh)
15. Brunei Darussalam: 8 WNI (7 sembuh, 1 stabil)

16. Ceko: 8 WNI (2 sembuh, 6 stabil)
17. Chile: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)
18. Denmark: 5 WNI (2 sembuh, 3 stabil)
19. Ekuador: 2 WNI (sembuh)
20. Filipina: 33 WNI (sembuh)

21. Ethiopia: 6 WNI (sembuh)
22. Finlandia: 22 WNI (sembuh)
23. Ghana: 1 WNI (meninggal)
24. Hongaria: 22 WNI (21 sembuh, 1 stabil)
25. India: 75 WNI (sembuh)

26. Inggris: 111 WNI (101 sembuh, 4 stabil, 6 meninggal)
27. Irlandia: 2 WNI (sembuh)
28. Italia: 30 WNI (29 sembuh, 1 stabil)
29. Jepang : 35 WNI (4 sembuh, 31 stabil)
30. Jerman: 36 WNI (11 sembuh, 22 stabil, 3 meninggal)

31. Kamboja: 19 WNI (16 sembuh, 3 stabil)
32. Kanada: 10 WNI (7 sembuh, 3 stabil)
33. Kazakhstan: 19 WNI (5 sembuh, 14 stabil)
34. Korea Selatan: 231 WNI (214 sembuh, 12 stabil)
35. Kuba: 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)

36. Kuwait: 226 WNI (201 sembuh, 17 stabil, 8 meninggal)
37. Lebanon: 1 WNI (stabil)
38. Libya: 1 WNI (meninggal)
39. Madagaskar: 3 WNI (stabil)
40. Malaysia: 168 WNI (52 sembuh, 114 stabil, 2 meninggal)

41. Maladewa: 24 WNI (21 sembuh, 2 stabil, 1 meninggal)
42. Meksiko: 3 WNI (sembuh)
43. Mesir: 49 WNI (42 sembuh, 7 stabil)
44. Makedonia Utara: 2 WNI (1 sembuh, 1 stabil)
45. Mozambik: 3 WNI (2 sembuh, 1 stabil)

46. Myanmar: 2 WNI (sembuh)
47. Namibia: 1 WNI (sembuh)
48. Nigeria: 2 WNI (sembuh)
49. Oman: 20 WNI (2 sembuh, 18 stabil)
50. Norwegia: 4 WNI (sembuh)

51. Pakistan: 37 WNI (33 sembuh, 4 stabil)
52. UEA: 112 WNI (106 sembuh, 1 stabil, 5 meninggal)
53. Panama: 4 WNI (sembuh)
54. Papua Nugini: 1 WNI (stabil)
55. Peru: 12 WNI (11 sembuh, 1 stabil)

56. Polandia: 2 WNI (sembuh)
57. Portugal: 15 WNI (stabil)
58. Prancis: 5 WNI (3 sembuh, 2 stabil)
59. Qatar: 335 WNI (299 sembuh, 35 stabil, 1 meninggal)
60. RRT (China) : 1 WNI (sembuh)

61. RRT (Makau): 3 WNI (sembuh)
62. RRT (Hong Kong): 298 WNI (292 sembuh, 6 stabil)
63. Rusia: 34 WNI (sembuh)
64. Rumania: 12 WNI (sembuh)
65. Singapura: 652 WNI (625 sembuh, 25 stabil, 2 meninggal)

66. Slovenia: 2 WNI (sembuh)
67. Serbia: 2 WNI (stabil)
68. Siprus: 1 WNI (sembuh)
69. Spanyol: 32 WNI (30 sembuh, 1 stabil, 1 meninggal)
70. Sri Lanka: 4 WNI (sembuh)

71. Sudan: 21 WNI (sembuh)
72. Suriah: 37 WNI (35 sembuh, 2 stabil)
73. Swedia: 1 WNI (stabil)
74. Suriname: 3 WNI (sembuh)
75. Swiss: 9 WNI (stabil)

76. Taiwan: 190 WNI (67 sembuh, 123 stabil)
77. Thailand: 12 WNI (9 sembuh, 3 stabil)
78. Timor Leste: 11 WNI (stabil)
79. Tunisia: 14 WNI (stabil)
80. Turki: 133 WNI (90 sembuh, 39 stabil, 4 meninggal)

81. Uzbekistan: 19 WNI (18 sembuh, 1 meninggal)
82. Vatikan: 47 WNI (28 sembuh, 19 stabil)
83. Vietnam: 1 WNI (stabil)
84. Jordania: 69 WNI (60 sembuh, 6 stabil, 3 meninggal)
85. Kapal pesiar: 199 WNI (182 sembuh, 11 stabil, 6 meninggal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com