Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutasi Virus Corona E484K yang Terdeteksi di Indonesia...

Kompas.com - 06/04/2021, 07:54 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mutasi virus corona E484K terdeteksi masuk ke Indonesia sejak Februari 2021.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, mutasi virus corona ini terjadi pada berbagai varian virus Corona yaitu B.1.1.7 asal Inggris, B1351 asal Afrika Selatan dan P1 asal Brasil.

"Ini adalah satu mutasi protein yang disebut E484K, mutasi ini salah satu yang terjadi pada varian B.1.1.7 dan B1351 atau P1 ya," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/4/2021).

Nadia mengatakan, dugaan sementara bahwa mutasi virus corona ini dapat memengaruhi efikasi vaksin Covid-19. Namun, hingga saat ini, vaksin Covid-19 yang ada dinilai masih efektif membangun antibodi.

Baca juga: Mutasi Virus Corona E484K Diduga Pengaruhi Efikasi Vaksin Covid-19

"Dari dugaan dapat memengaruhi efikasi vaksin, tetapi dari studi di Afrika Selatan semua vaksin masih efektif sampai saat ini," ujarnya.

Senada dengan Nadia, Peneliti genomik molekuler dari Aligning Bioinformatic dan anggota konsorsium Covid-19 Genomics UK, Riza Arief Putranto mengatakan, mutasi virus corona ini merupakan bentuk adaptasi evolutif virus penyebab Covid-19 untuk menyiasati antibodi sehingga dikhawatirkan dapat mempengaruhi efikasi vaksin.

"Hipotesis dari sejumlah ilmuwan dunia, mutasi E484K yang terjadi secara terpisah di sejumlah negara merupakan evolutif SARS-CoV-2 dalam setahun terakhir. Mutasi ini menjadi perhatian karena sejumlah penelitian menunjukkan E484K menurunkan kemampuan antibodi terhadap virus ini," kata Riza di Jakarta, Senin (29/3/2021) dilansir Kompas.id.

Sementara itu, sejumlah penelitian lain menunjukkan, vaksin yang beredar saat ini belum terbukti bekerja optimal pada mutasi E484K.

Dikutip dari BMJ, uji klinis oleh Novavax dan Johnson & Johnson menunjukkan, vaksin baru mereka kurang efektif di Afrika Selatan dibandingkan dengan di Inggris atau Amerika Serikat.

Baca juga: Kemenkes: Satu Kasus Mutasi Virus Corona E484K Ditemukan di Jakarta

Hal ini diprediksi ada kaitannya dengan tingginya virus yang membawa mutasi E484K.

Meski demikian, Novavax juga melaporkan 60 persen kemanjuran vaksinnya di Afrika Selatan, sehingga ada peluang untuk dilakukan desain baru agar lebih sesuai dengan kebutuhan.

Sementara itu, Tim Oxford AstraZeneca sedang memperbarui vaksin agar lebih efektif melawan mutasi tersebut, salah satu opsinya berupa penguat dosis terbaru dan akan dirilis ke pasaran tiap tahun.

Lebih cepat menular

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, mutasi virus E484K ini memiliki kemampuan lebih cepat untuk menular berdasarkan berbagai penelitian terkini.

Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/10/2020).Dok. Humas BNPB Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/10/2020).
Oleh sebab itu, pemerintah akan meningkatkan pengurutan genom atau whole genome sequencing agar dapat memetakan varian Covid-19 apa saja yang masuk ke Indonesia.

"Sambil juga mempertahankan proses screening pada saat WNA atau WNI masuk ke Indonesia," kata Wiku dalam keterangan resmi secara virtual melalui YouTube Sekreteriat Presiden yang dikutip pada Senin.

Baca juga: Kemenkes: Mutasi Virus Covid-19 E484K Terdeteksi di Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Tertawa Lepas, Anies-Cak Imin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih

Nasional
Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Program Susu Gratis Prabowo-Gibran Dibayangi Masalah Aturan Impor Kemendag dan Kementan

Nasional
PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

PDI-P Masih Gugat KPU ke PTUN, Nusron: Tak Berpengaruh terhadap Hasil Pemilu

Nasional
Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Kenakan Kemeja Putih, Prabowo-Gibran Tiba di KPU

Nasional
AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program dan Kebijakan Prabowo 5 Tahun ke Depan

Nasional
Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Penetapan Presiden dan Wapres Terpilih, Prabowo-Gibran Berangkat Bareng ke KPU

Nasional
Ganjar-Mahfud Absen Saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Pengaruh

Ganjar-Mahfud Absen Saat Penetapan Prabowo-Gibran, PAN: Enggak Pengaruh

Nasional
Sudirman Said Sebut 'Dissenting Opinion' 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Sudirman Said Sebut "Dissenting Opinion" 3 Hakim MK Jadi Catatan Pengakuan Kejanggalan Pilpres 2024

Nasional
Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Nasional
Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Nasional
AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

Nasional
Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Nasional
Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Nasional
Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com