Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, laju vaksinasi ke depan diperkirakan tidak akan secepat sebelumnya imbas berkurangnya pasokan vaksin Covid-19 untuk Indonesia.
"Laju vaksinasinya mohon maaf, agak kita atur kembali, sehingga kenaikannya (penambahan orang yang divaksin) tidak secepat sebelumnya," ujar Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin.
"Karena memang vaksinnya yang berkurang suplainya," kata dia.
Ia menjelaskan, suplai vaksin terkendala karena sejumlah negara di Eropa, Asia, hingga Amerika selatan tengah mengalami lonjakan ketiga kasus aktif Covid-19.
Baca juga: Jelang Sekolah Tatap Muka, Ganjar Usul Vaksinasi Lansia Paralel dengan Guru
Akibatnya, negara-negara yang memproduksi vaksin di lokasi tersebut mengarahkan agar vaksinnya tidak keluar.
"Hanya boleh dipakai di negara masing-masing. Ini mempengaruhi ratusan negara di dunia termasuk Indonesia," ujar Budi.
Ia menuturkan, Indonesia sedianya memiliki 15 juta dosis vaksin pada Maret dan memperoleh kiriman 15 juta dosis vaksin lagi pada April sehingga Indonesia memperoleh 30 juta dosis vaksin pada Maret dan April.
Namun, akibat embargo vaksin tersebut, Indonesia hanya mendapat 20 juta dosis vaksin.
Keterbatasan suplai vaksin tersebut membuat pemerintah akan memprioritaskan vaksinasi untuk masyarakat lanjut usia atau di atas usia 59 tahun pada April ini.
Alasannya, risiko kematian pada lansia yang terpapar Covid-19 lebih tinggi.
"Kalau kita lihat yang masuk ke rumah sakit, yang wafat untuk non-lansia hanya sekitar 10 persen dari total yang masuk, tetapi kalau lansia hampir tiga kalinya," kata Budi.
Apabila stok vaksin lansia mencukupi dan masih ada sisa, maka vaksin akan digunakan untuk kalangan guru.
Baca juga: Menkes: Mohon Maaf, Laju Vaksinasi Mendatang Tak Secepat Sebelumnya
Vaksinasi kepada guru ditargetkan tuntas pada Juni supaya pembelajaran tatap muka dapat dimulai pada Juli.
Adapun hingga Senin, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua telah mencapai 4.149.587 orang.
Sementara, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis pertama berjumlah 8.772.081 orang.
Penerima vaksin tersebut terdiri dari masyarakat kalangan tenaga kesehatan, petugas publik, dan lansia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.