JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menyebut, salah satu motif teror bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, pada Minggu (28/3/2021), yakni balas dendam.
Sebab, mentor pelaku dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) terbunuh beberapa waktu lalu oleh aparat. Pelaku bom bunuh diri berinisial L dan YSF disebut memiliki mentor bernama Rizaldi.
"Mentornya ini kan sebelumnya sudah kita kalkulasi bergerak dan ternyata tewas tertembak," kata Wawan dalam diskusi daring, Sabtu (3/4/2021).
Baca juga: Kapolri: Polisi Tangkap 13 Orang di Makassar Terkait Bom di Katedral
Menurut Wawan, pelaku pengeboman di Gereja Katedral ingin melanjutkan rencana sang mentor.
Motif lainnya, kata Wawan, terkait adanya seruan dari ISIS untuk melakukan aksi penyerangan di negara masing-masing.
"Jadi penerus pengantin, dia ingin mewujudkan itu dan rencana serangan sejak Januari diwujudkan. Orang ini kan memang sedang dicari oleh aparat kemanan dan dia menyadari sedang dicari," ujarnya.
Baca juga: Pasutri Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Dinikahkan oleh Terduga Teroris yang Tewas Januari Lalu
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pelaku merupakan pasangan suami istri asal Makassar. Pelaku laki-laki berinisial L dan istrinya berinisial YSF.
Keduanya merupakan anggota kelompok JAD Sulsel yang beberapa anggotanya ditangkap beberapa waktu lalu.
Listyo menuturkan, kedua pasangan ini menikah enam bulan lalu dan dinikahkan oleh Rizaldi.
Baca juga: Mengenal JAD dan MIT, Kelompok Teroris di Indonesia yang Berbaiat ke ISIS
Rizaldi merupakan terduga teroris yang tewas ditembak aparat di Villa Mutiara, klaster Biru, Makassar, pada Januari 2021 lalu.
Rizaldi juga bagian dari kelompok jaringan JAD Sulsel. Selain Rizaldi, menantunya yang bernama Zulfikar juga tewas ditembak.
"Rizaldi dan Zulfikar ini merupakan jaringan JAD yang memiliki keterkaitan dengan pengeboman di Jolo Filipina 2018 lalu," ujar Sigit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.