Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Vaksinasi Nasional Tetap Jalan meski India Embargo AstraZeneca

Kompas.com - 01/04/2021, 19:01 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memastikan, vaksinasi di Indonesia tetap berjalan sewsuai rencana meski India melakukan embargo vaksin AstraZeneca.

"Walaupun saat ini India melakukan embargo vaksin AstraZeneca akibat lonjakan kasus Covid-19, program vaksinasi nasional akan tetap berjalan sesuai dengan rencana," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Disdik Gencarkan Penyuntikan 50 Persen Guru SD dan SMP yang Belum Terima Vaksinasi Covid-19

Menurut Wiku, pemerintah berkomitmen untuk melindungi masyarakat dari penularan virus corona.

Oleh karena itu, ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 di Tanah Air dipastikan mencukupi.

"Masyarakat diminta untuk tidak khawatir karena hingga saat ini jumlah vaksin masih mencukupi," ujar Wiku.

Wiku menyebut, adanya embargo vaksin AstraZeneca menegaskan pentingnya kemandirian bangsa dalam memproduksi vaksin.

Hal ini demi mengurangi ketergantungan terhadap vaksin yang berasal dari luar negeri.

Baca juga: Bio Farma: Ketersediaan Vaksin Bulan Ini Diperkirakan Meningkat hingga 11,9 Juta Dosis

Saat ini, kata Wiku, Indonesia memiliki sejumlah alternatif dalam mengembangkan vaksin Covid-19 secara mandiri.

Salah satu yang tengah dikembangkan di Tanah Air yakni vaksin Merah Putih. Bibit vaksin ini segera diserahkan ke PT Bio Farma untuk diuji klinis.

Satgas berharap, vaksin ini dapat mulai diproduksi pada awal tahun 2022.

"Dengan demikian Indonesia memiliki keleluasaan untuk memilih platform yang tepat dan sesuai untuk mengurangi ketergantungan terhadap vaksin impor secara bertahap dikurangi," kata Wiku.

Sebelumnya diberitakan, naiknya kasus Covid-19 di India menyebabkan negara tersebut harus melakukan embargo terhadap pengiriman vaksin AstraZeneca ke WHO dan GAVI.

Akibat embargo itu, vaksin yang diproduksi di India tidak boleh keluar dari negara tersebut. India merupakan negara yang memiliki pabrik vaksin terbesar di dunia kedua setelah China.

Baca juga: Tak Jadi April, Vaksinasi Covid-19 Tahap Ketiga Dimulai Juni 2021

Karena adanya kebijakan embargo ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, pada April 2021 Indonesia hanya akan memiliki 7 juta dosis vaksin Covid-19 yang berasal dari Sinovac.

"Akibatnya suplainya kurang, jadi direalokasi lagi. Jadi kita harusnya dapat jatah ini sekitar 11,7 juta di Maret-April, dapatnya baru kayak kemarin cuma 1,1 juta," ujar Budi di acara rilis survei Charta Politika, Minggu (28/3/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com