Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei SMRC, Peluang Prabowo pada Pilpres 2024 Tak Lebih Baik dari 2019

Kompas.com - 01/04/2021, 18:51 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), belum ada sosok yang meyakinkan untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Begitu juga dengan sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas mengatakan, Prabowo baru mendapat dukungan spontan sebanyak 13,4 persen responden pada survei Maret 2021.

Elektabilitas Prabowo ini masih jauh dibandingkan perolehan Presiden Joko Widodo pada tiga tahun menjelang Pilpres 2019, yakni sekitar 30 persen.

"Belum ada alternatif yang meyakinkan sejauh ini. Prabowo yang sudah beberapa kali menjadi calon presiden dan wakil presiden, pada survei Maret 2021 ini baru mendapat dukungan spontan hanya 13,4 persen," kata Sirojudin, dalam rilis SMRC secara daring, Kamis (1/4/2021).

Baca juga: Survei SMRC: Simulasi Elektabilitas Capres, Suara Jokowi Akan Beralih ke Ganjar

Sirojudin mengatakan, dukungan terhadap Prabowo secara spontan pada tiga tahun menjelang Pilpres 2024 kurang lebih sama saat sebelum Pilpres 2019, dengan rata-rata sekitar 11 persen.

Hal itu mengindikasikan peluang Prabowo pada Pilpres 2024 tidak lebih baik dari Pemilu 2019.

Kendati demikian, berdasarkan hasil survei, Prabowo unggul dalam top of mind pertanyaan kepada responden terkait calon presiden.

Pertama, survei SMRC memberikan pertanyaan semi terbuka dengan 42 nama. Menteri Pertahanan itu menempati urutan pertama dengan perolehan 20 persen.

Baca juga: Survei SMRC: PDI-P Miliki Dukungan Terbesar di Masyarakat, Nasdem Turun 5 Persen

Disusul Anies Baswedan 11,2 persen, Ganjar Pranowo 8,8 persen, Sandiaga Uno 5 persen dan Ridwan Kamil 4,8 persen.

Selanjutnya, Basuki Tjahaja Purnama 4,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,5 persen dan Tri Rismaharini 3,1 persen.

Prabowo juga menempati posisi teratas saat simulasi survei dengan menyajikan 15 nama.

Namun, elektabilitas Prabowo tidak signifikan. Ia dipilih oleh 20,8 persen responden, hanya naik 0,8 persen dari simulasi dengan 42 nama.

"Ternyata pak Prabowo juga tidak mengalami peningkatan signifikan. Sekarang dengan 15 nama, beliau masih tetap 20 persen, hanya selisih 0,8 persen," kata Sirojudin.

Baca juga: Survei SMRC: 69,2 Persen Puas dengan Kerja Pemerintah Tangani Covid-19

Selain itu, survei SMRC juga menunjukkan tingkat popularitas sejumlah tokoh. Prabowo  masih menempati posisi teratas dengan 96 persen.

Menurut Sirojudin, hampir semua warga tahu Prabowo. Namun, tak menutup kemungkinan masyarakat tahu tokoh lainnya seperti Sandiaga Uno, Anies Baswedan, AHY, Ridwan Kamil, Puan Maharani, Ganjar Pranowo dan lain-lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com