JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengaku prihatin dengan aksi teror pada beberapa waktu terakhir yang dilakukan sepasang suami istri dan seorang perempuan muda.
"Ada pelaku teror dari kalangan muda, generasi milenial, dan keluarga, ini sangat mengkhawatirkan dan menyedihkan,” kata Puan dalam keterangan tertulis, Kamis (1/4/2021).
Berkaca dari itu, Puan menekankan pentingnya menguatkan ketahanan dan interaksi sosial di masyarakat untuk mencegah menyebarnya paham radikal.
Baca juga: PBNU: Terorisme Muncul karena Kekeliruan dalam Memahami Ajaran Agama
Ia pun mendorong pemerintah untuk menyiapkan dan melaksanakan langkah konkret dalam mencegah penyebaran paham radikal, yakni dengan menguatkan ketahanan keluarga dan sosial.
"Interaksi keluarga dan interaksi sosial warga dengan tetangga harus diperkuat dalam konsep ketahanan sosial masyarakat," ujar dia.
Politikus PDI-P itu melanjutkan, semua pihak juga mesti saling mengingatkan dan mencegah tersebarnya paham-paham radikal di media sosial.
"Karena itu, perlu ada literasi media sosial sekaligus pemantauan konten-konten sosial media yang mengandung materi-materi radikalis dan ekstremisme," kata Puan.
Selain itu, edukasi mengenai keberagaman bangsa Indonesia juga harus dilakukan untuk menguatkan toleransi dan persatuan.
Diberitakan, seorang perempuan berinisial ZA (25) menyerang Mabes Polri pada Rabu sore dengan menembakkan senjata api ke arah polisi, Rabu (31/3/2021) sore.
Baca juga: Muncul Aksi Terorisme, KSP Minta Masyarakat Saling Jaga
"Yang bersangkutan menembak sebanyak enam kali. Dua kali ke anggota di dalam pos, dua yang ada di luar, kemudian menembak lagi ke anggota yang ada di belakangnya," kata Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers, Rabu malam."Kemudian dilakukan tindakan tegas dan terukur kepada yang bersangkutan," tuturnya.
Aksi teror ini terjadi tak lama setelah Polri menggerebek sejumlah terduga teroris menyusul teror bom bunuh diri pasangan suami istri di Makassar pada Minggu (28/3/2021).
Aksi teror di Makassar itu, menurut Polri, diduga dilakukan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.